Sukses

Di Balik Kacamata Hitam

Sebagai bagian dari prosedur pengamanan tokoh penting AS, Secret Service dilengkapi kendaraan kepresidenan teknologi mutakhir, layaknya tokoh layar lebar James Bond. Mulai dari pesawat kepresidenan Air Force One, helikopter Marine One, dan mobil limusin yang diiringi kendaraan pengawal bersenjata lengkap.

MENJELANG kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia pada 23 Maret 2010 lampau, bahkan saat ini 9-10 November, berbagai persiapan dilakukan pemerintah Indonesia. Mulai dari penyambutan, jamuan makan hingga keamanan. Bicara tentang pengamanan orang nomor satu Negara Adidaya, tentunya sangatlah ketat dan berlapis. Bahkan pasukan khusus Secret Service, didatangkan khusus menjadi tim pengaman di ring utama.

Saat ini Secret Service menanggung tugas maha penting. Yang utama, mereka mesti bisa menjamin keamanan tokoh penting nasional seperti presiden, wakil presiden, beserta keluarga serta tokoh penting lainnya. Namun lembaga penegak hukum federal itu juga didaulat mencegah dan menyelidiki pemalsuan mata uang dan kertas obligasi AS.



Keberadaan Secret Service diawali dengan rencana tugas khusus sebagai divisi dinas rahasia yang menyelidiki dugaan kasus pemalsuan sepertiga mata uang AS di beberapa negara bagian. Ironisnya, sebelum undang-undang dinas rahasia itu berada di meja untuk disahkan, Presiden Abraham Lincoln kadung dibunuh. Secara resmi Secret Service didirikan pada 8 Juli 1865 di Washington, D.C.

Karena keterbatasan sumber daya penegak hukum federal saat itu, akhirnya Secret Service ikut diberi tugas mulai dari penyelidikan pembunuhan, perampokan bank, hingga perjudian ilegal. Secret Service juga mesti berperan sebagai badan intelijen dan kontra intelijen pertama di Negeri Paman Sam. Belakangan fungsi tersebut diberikan kepada Biro Penyidik Federal atau FBI, Biro Penyidik Minuman Alkohol, Rokok, Senjata Api serta Bahan Peledak (ATF) dan Biro Penyidik Pajak atau IRS.

Perjalanan eksistensi Secret Service penuh tantangan. Setelah peristiwa pembunuhan Presiden William McKinley pada 1901, Kongres AS secara informal meminta Secret Service mulai memberikan perlindungan terhadap presiden. Setahun kemudian, Secret Service diasumsikan bertanggung jawab penuh atas keselamatan presiden. Dan pada 1902, William Craig tercatat sebagai agen pertama yang tewas saat mengawal presiden akibat kecelakaan kereta.

*****

Sejak resmi bertanggung jawab atas keselamatan presiden, beragam ancaman jiwa justru mulai turut mengarah kepada para petugas pengawal. Pada 1950, nyawa Presiden Harry S. Truman pernah terancam akibat penembakan dua warga Puerto Rico. Namun upaya pembunuhan itu berhasil digagalkan dua petugas Secret Service: Collazo dan Torresola Leslie Coffelt. Torresola selamat walaupun tertembak di kepala. Namun Coffelt tewas. Sementara agen Tim McCarthy berhasil menyelamatkan Presiden Ronald Reagan pada 30 Maret 1981 walaupun tertembak di perut.



Sejak saat itu fungsi Secret Service lebih dioptimalkan dan diperluas pasca-insiden pembunuhan Presiden Robert John F. Kennedy. Mulai 1960-an hingga 1990-an Kongres AS secara resmi memberikan perlindungan khusus seumur hidup bagi calon presiden, calon wakil presiden, serta senator. Bahkan Kongres juga menetapkan perlindungan seumur hidup bagi mantan istri presiden dan anaknya, hingga meninggal, kecuali jika menikah lagi atau anak mereka telah berumur 16 tahun. Ketetapan itu berubah setelah krisis ekonomi dunia. Sejak 1 Januari 1997 Kongres hanya memberikan pengawalan khusus kepada mantan presiden selama sepuluh tahun.

Menjelang abad ke-20, Kongres mengubah kebijakan secara dramatis dan mendetail mengenai peran Secret Service guna melindungi presiden Amerika Serikat dan keluarganya. Bahkan pada 1998, Presiden Bill Clinton membentuk satuan khusus di dalam tubuh Secret Service: National Special Security Events (NSSE). Tujuannya untuk melindungi setiap aktivitas kegiatan kepresidenan.

*****


Sejak tragedi serangan 11 September 2001 terhadap gedung menara kembar World Trade Centre dan Pentagon, keamanan di wilayah kedaulatan AS menjadi prioritas utama Secret Service. Dan sejak 1 Maret 2003, struktur organisasi Secret Service dipindah dari Departemen Keuangan AS ke Departemen Keamanan Dalam Negeri, bergabung dengan beberapa organisasi strategis lain.



Beban tugas pengamanan itu pula yang memberikan akses Secret Service untuk memiliki prosedur pengamanan yang lebih khusus. Setiap agen Secret Service memiliki persenjataan lengkap dengan alat komunikasi berteknologi canggih. Dalam aktivitasnya, mereka bekerja sama dengan badan federal lain, badan penegak hukum negara bagian, dan daerah, serta militer. Sebagai bagian dari prosedur pengamanan tokoh penting AS, mereka juga dilengkapi kendaraan kepresidenan teknologi mutakhir, layaknya tokoh layar lebar James Bond. Mulai dari pesawat kepresidenan Air Force One, helikopter Marine One, dan mobil limusin yang diiringi kendaraan pengawal bersenjata lengkap.



*****


Saat bertugas, pakaian agen khusus federal ini disesuaikan dengan kegiatan sang tokoh Very Important Person. Kebanyakan, mereka mengenakan pakaian resmi berdasi dengan setelan jas berwarna hitam atau gelap. Namun khusus di acara makan malam, mereka lazim mengenakan jaket jins biru. Dalam beberapa penampilan di media, agen juga mengenakan kacamata hitam dan berkomunikasi melalui earphone dan mikrofon khusus.




Untuk tujuan keamanan, mereka juga memasang pin di kerah yang warna dan bentuknya berubah secara teratur per jam, sesuai agenda penting presiden. Tetapi setiap desain memiliki fitur menyolok dengan bergambar bintang di tengah, seperti lambang organisasi.

Sebenarnya seragam resmi polisi Secret Service tak berbeda jauh dengan seragam standar petugas kepolisian Amerika. Khusus anggota tim penembak jitu, tim tanggap darurat, serta petugas anjing pelacak, bakal dilengkapi dengan rompi antipeluru.

Namun, di balik kemajuan teknologi dan keandalan organisasi yang super rapih dan ketat, Secret Service masih saja kecolongan. Satu ketika wartawan telivisi Irak, Muntadar al-Zaidi sukses melempar kedua pasang sepatunya dan nyaris mengenai kepala Presiden George W. Bush. Saat itu Presiden Bush tengah mengadakan konferensi pers bersama Perdana Menteri Irak Nouri al Maliki, saat mengunjungi Baghdad, 15 Februari 2008 lampau.(EPN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini