Sukses

Malaysia Kembali Berulah, Rakyat Indonesia Marah

Kemarahan publik di Indonesia terhadap Malaysia kerap terjadi. Rentetan peristiwa telah menjadi pemicu, mulai sengketa perbatasan, penganiayaan TKI hingga klaim Malaysia atas sejumlah budaya Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta: Kemarahan publik di Indonesia terhadap Malaysia kerap kali terjadi. Rentetan peristiwa telah menjadi pemicu, mulai sengketa perbatasan, penganiayaan tenaga kerja Indonesia hingga klaim Malaysia atas sejumlah budaya Indonesia. Menghadapi hal tersebut pemerintah seakan tidak segera bertindak, padahal peristiwa ini sering kali terjadi.

Salah satu permasalahan yang berlarut-larut hingga kini adalah sengketa kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan yang telah menjadi masalah hingga 35 tahun lamanya. Kedua negara mengklaim sebagai pemilik kedua pulau yang terletak di sekitar Kalimantan itu. Pada 2002, Mahkamah Internasional memutuskan bahwa Malaysia adalah pemilik sah pulau tersebut [baca: Malaysia Memenangkan Sengketa Sipadan dan Ligitan].

Hubungan antara dua negara serumpun juga kerap terusik oleh maraknya kasus penganiayaan terhadap TKI yang bekerja di Negeri Jiran tersebut. Penganiayaan terhadap TKI asal Indonesia Nirmala Bonat pada 2009 silam adalah salah satu kasus yang paling banyak menyita perhatian [baca: Penyiksa Nirmala Bonat Divonis 18 Tahun]. Ketegangan antara Indonesia dan Malaysia juga dipicu sengketa kepemilikan Blok Ambalat di perairan sebelah timur Pulau Kalimantan [baca: Presiden SBY: Ambalat Milik RI].

Ditambah lagi Malaysia terus melakukan provokasi di kawasan ini dengan manuver yang dilakukan Tentara Laut Diraja Malaysia. Tak hanya itu, Malaysia melalui Petronas memberikan konsesi minyak kepada perusahaan Shell di kawasan sengketa tersebut. Dan yang paling banyak memicu kemarahan publik di Indonesia adalah klaim Malaysia atas sejumlah kebudayaan Indonesia seperti batik, angklung, Reog Ponorogo, dan sejumlah budaya milik Indonesia lainnya [baca: Tak Ada Sanksi bagi "Pencuri" Seni Budaya].

Belum selesai dengan permasalahan itu, kini rakyat Indonesia kembali marah atas penangkapan yang dilakukan Malaysia terhadap tiga petugas Indonesia di perairan Indonesia [baca: Pengakuan Petugas DKP Selama Ditahan Polisi Malaysia].(BJK/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.