Sukses

Budidaya Kerang Hijau di Teluk Jakarta

Sebagai komoditi andalan, Sudin Perikanan dan Kelautan Jakut memberi bantuan dan membina para nelayan. Dalam sekali panen nelayan bisa memperoleh keuntungan bersih Rp 400 ribu.

Liputan6.com, Jakarta: Kerang hijau memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Sudah sejak lama produk kelautan ini menjadi satu komoditas unggulan Jakarta Utara. Namun, penjualan kerang hijau di pasaran dari waktu ke waktu mengalami pasang surut. Untuk itulah Suku Dinas Perikanan dan Kelautan Kotamadya Jakut memberikan pengarahan secara berkala kepada para nelayan kerang hijau di kawasan Teluk Jakarta.

Kepala Sudin Perikanan dan Kelautan Kotamadya Jakut Darjamuni mengatakan, di kawasan Teluk Jakarta, budidaya kerang hijau meliputi lima wilayah di antaranya Kamal Muara, Kalibaru, dan Muarabaru. Sejauh ini, ada 44 kelompok tani binaan Sudin Jakut dengan total anggotanya sebanyak 603 nelayan. Sebagian besar anggota mengeluhkan minimnya modal untuk berkembang.

Darjamuni memahami kendala tersebut. "Kami sudah memberikan beberapa solusi. Antara lain kami bekerja sama dengan Bank DKI. Sudah lima kelompok yang mendapat bantuan antara Rp 10 juta sampai Rp 15 juta per kelompok," ucap Darjamuni.

Untuk wilayah Kalibaru, Cilincing, baik peternak maupun pengolah yang baru tiga tahun silam memulai sudah memperlihatkan prospek yang bagus. Dalam sekali panen mereka bisa memperoleh enam kuintal kerang hijau dengan keuntungan bersih Rp 400 ribu.

Para petani pun mengakui manfaat pembinaan yang diberikan pemerintah. "Kalau tanpa pembinaan mungkin peternak atau petani kerang hijau tak akan sukses," kata Dartam, nelayan kerang hijau di Kalibaru, Cilincing.

Pemasaran kerang hijau selama ini hanya di Pasar Muarabaru. Yang dijual berupa kerang hijau segar atau yang telah direbus dan dikupas. Dari Muarabaru kerang-kerang hijau itu didistribusikan ke seluruh pasar di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Bahkan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hasil olahan kerang hijau yang selama ini telah dinikmati masyarakat luas adalah seafood atau makanan laut dengan beragam bumbu. Yang terbaru adalah kerupuk kerang hijau yang diolah para istri nelayan.

Selain pemasaran, Sudin Perikanan dan Kelautan Kotamadya Jakut juga memantau langsung perkembangan kerang hijau agar menghasilkan produk yang berkualitas. "Yang sangat penting dipantau adalah kualitas dari produk kerang hijau itu sendiri. Kami selalu memeriksakan ke laboratorium apakah itu masih laik dimakan atau tidak," kata Darjamuni.(ZAQ/Tim Usaha Anda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.