Sukses

Bolehkah Musafir Tidak Berpuasa?

Allah memberikan keringanan dalam berpuasa bagi musafir atau orang yang sedang bepergian. Musafir yang seperti apa yang tidak diwajibkan berpuasa? Segala pertanyaan di sekitar puasa, akan dijelaskan oleh Ustaz Subki Al-Buguri.

Liputan6.com, Jakarta: Allah memberikan keringanan dalam berpuasa bagi musafir atau orang yang sedang bepergian. Musafir yang seperti apa yang tidak diwajibkan berpuasa? Jangan bingung. Ustaz Subki Al-Buguri memberikan jawabannya, Jumat (4/9). "Siapa saja dalam keadaan sakit atau musafir, maka diperkenankan membatalkan puasa dan mengganti pada hari lain," ujar Ustaz Subki. Ketentuan itu sesuai firmah Allah.

Ustaz Subki juga menjelaskan tentang jarak yang ditempuh musafir sehingga dapat membatalkan puasa. Menurut Subki, ada keterangan yang mengatakan bahwa jarak yang ditempuh saat bepergian sejarak meng-qashar sholat. Maksudnya adalah 16 parsakh, yaitu sekitar 60-65 kilometer. Tapi ada beberapa versi yang berbeda. Menurut Imam Syafi'i, jarak tersebut adalah 90 kilometer.

Kendati demikian, jika Anda melakukan perjalanan atau safar yang melelahkan tak sanggup untuk melanjutkan puasa maka diperbolehkan membatalkan puasa. Tapi ingat, Anda wajib mengganti puasa yang "bolong" itu di hari lain. Simak penjelasan lebih lengkap dari Ustaz Subki di video dalam berita ini.(ASW/VIN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.