Sukses

Tawuran Akibat Jati Diri Tidak Matang

Menurut kriminolog, penyelesaian konflik yang tidak tuntas dan pengembangan jati diri yang tidak matang membuat tawuran terus terjadi. Untuk itu penyelesaian konflik secara beradab jelas diperlukan.

Liputan6.com, Jakarta: Tawuran yang lagi-lagi terjadi antara mahasiswa UKI dan Persada YAI di Salemba, Jakarta, Kamis (4/6) kemarin memunculkan pertanyaan, kenapa para mahasiswa itu mudah sekali tersulut emosi. Menurut Kriminolog Adrianus Meliala, penyelesaian konflik yang tidak tuntas dan pengembangan jati diri yang tidak matang membuat tawuran terus terjadi.

Pada kesempatan lain, pengamat pendidikan Arief Rahman pun mengungkapkan, penyelesaian konflik secara beradab, intelektual, dan dewasa jelas diperlukan. Karena mahasiswa adalah salah satu tiang penentu masa depan bangsa.

Banyak pihak dirugikan karena perkelahian massal tersebut. Salah satunya mahasiswa sendiri. Kampus terpaksa diliburkan, sehingga ada mahasiswa yang batal ujian skripsi. Lingkungan sekitar, seperti di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang letaknya berdekatan dengan kedua kampus, juga menjadi resah.(TES)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini