Sukses

Warga Kali Adem Tetap Bertahan

Sebagian penduduk Kali Adem, Pluit, Jakut, mulai mengemasi barang meski belum berniat pindah. Aktivitas nelayan di sana berjalan normal. Gubernur Sutiyoso menegaskan Bulan Ramadhan tak ada penggusuran.

Liputan6.com, Jakarta: Suasana pemukiman nelayan di Kali Adem, Pluit, Jakarta Utara, masih tenang. Warga mengaku sudah menerima surat peringatan dari Wali Kota Jakut untuk memindahkan barang sebelum digusur petugas. Namun, hingga Rabu (15/10) siang, hanya sebagian penghuni yang mulai mengemasi barangnya meski mereka ragu tak punya tempat baru. Warga lainnya tetap beraktivitas seperti biasa.

Rencana pembongkaran kawasan pemukiman Kali Adem sudah berembus sejak kemarin. Warga telah bersiaga begitu mendengar berita tersebut. Namun tanpa alasan jelas, Pemda Jakut lantas membatalkan rencana menggusur rumah [baca: Warga Pinggiran Kali Angke Masih Bertahan di Lokasi ]. Para penduduk sebenarnya bersedia dipindahkan asal pemerintah menyediakan lahan baru yang dekat dengan laut. Maklum, sebagian besar penduduk Kali Adem bekerja sebagai nelayan.

Gubernur DKI Sutiyoso ketika ditemui reporter SCTV di tempat terpisah menegaskan, penggusuran harus dilakukan demi kepentingan masyarakat luas. Menurut Sutiyoso, penggusuran jangan dilihat secara sempit, tapi segi besarnya. "Penertiban itu salah satu fungsi kepentingan masyarakat," kata Sutiyoso. Dia berjanji menghentikan penggusuran pada Bulan Ramadhan untuk memberi kesempatan masyarakat beribadah.(KEN/Syaiful Halim, Agung, dan Taufik Maru)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini