Sukses

Musik Gambus Meramaikan HUT Jakarta

Musik gambus sengaja ditampilkan pengelola Gedung Kesenian Jakarta agar bisa bertahan dan tumbuh seperti kesenian lain. Maklum selama ini gambus hanya berkembang di komunitas keturunan Arab.

Liputan6.com, Jakarta: Kedatangan bangsa Arab ke Bumi Nusantara di abad pertengahan tidak hanya membawa misi dagang dan penyebaran agama Islam. Mereka pada akhirnya bermukim dan menjadi komunitas tersendiri di Tanah Air. Sejak saat itulah, ragam budaya Timur Tengah menjadi khasanah kesenian Bumi Pertiwi, termasuk Jakarta. Satu di antaranya musik gambus. Musik ala padang pasir ini hingga kini masih bertahan. Tengok saja penampilan kelompok musik gambus Al Mahram yang menjadi grup pembuka Festival Hari Ulang Tahun Jakarta atau Jakarta Anniversary Festival di Gedung Kesenian Jakarta, baru-baru ini.

Tidak ada aroma gambus yang berubah dari penampilan kelompok musik ini. Selain menyajikan lagu-lagu berbahasa Arab, sekelompok penari hadra mencoba meramaikan suasana. Nuansa padang pasir semakin terasa seiring tampilnya penyanyi senior Munif Bahaswan yang membawakan sebuah lagu tua berusia sekitar 400 tahun.

Sayangnya, suasana itu hanya tampak semarak di sini. Atau hanya pada acara-acara keluarga keturunan Arab dan budaya seperti sekarang ini. Ini mengingat musik gambus umumnya hanya dimainkankan kalangan komunitas keturunan Arab. Nah, kondisi itulah yang mendorong pengelola GKJ menjadikan musik gambus sebagai pembuka Jakarta Anniversary Festival. Tentu maksudnya agar gambus tetap bisa bertahan dan tumbuh.(AWD/Syaiful Halim dan Yuli Sasmito)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini