Sukses

Sudirman dan Dulmatin Sekolah di SMP yang Sama

Sudirman alias Yasir, terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri Kamis lalu, dikenal sesama tukang becak di pangkalan becak Sirandu, Pemalang, Jawa Tengah, sebagai pribadi yang pendiam.

Liputan6.com, Pemalang: Sudirman alias Yasir, terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, dikenal sesama tukang becak di pangkalan becak Sirandu, Pemalang, Jawa Tengah, sebagai pribadi yang pendiam, Jumat (17/6). Sepekan sebelum ditangkap polisi, ia dan becaknya tidak terlihat di pangkalan.

Seperti juga penarik becak lain, Sudirman biasa mangkal dan berebut penumpang yang baru turun dari angkutan umum di pangkalan itu. Menurut Agus, penarik becak yang biasa mangkal bersama Sudirman, belakangan ini kawannya lebih sering diam. Keganjilan Sudirman mulai terlihat, manakala para penarik becak lain berbincang tentang teroris. Sudirman selalu menanggapinya dengan nada marah dan emosi.

Belakangan diketahui juga, ternyata Sudirman berasal dari sekolah menengah pertama (SMP) yang sama dengan Joko Pitono alias Dulmatin—gembong teroris yang tewas ditembak polisi. Bahkan, Sudirman juga satu angkatan  dengan Dulmatin, meski berbeda kelas.

“Selama belajar di SMP Negeri 2 Pemalang, Sudirman dikenal cerdas dan berprestasi. Sampai tamat, nilai rata- rata di rapornya tak pernah kurang dari tujuh,” kata I`in, staf tata usaha SMPN 2 Pemalang.

Karena kecerdasannya itu pula, menurut Kabiro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Polisi Untung Yoga Ana, Sudirman terampil dalam merakit bom.

Sudirman ditangkap Kamis (16/6) di Pemalang, Jawa Tengah. Penangkapan Sudirman merupakan pengembangan atas ditangkapnya 16 anggota kelompok terduga teroris yang tersebar di Tanah Air.(SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini