Sukses

Balita yang Diculik Belum Ditemukan

Dugaan kasus penculikan terhadap Lusi Oktavia Ramdani (4,5) yang hilang sejak 12 Mei 2011 di toilet Senen, kini dilimpahkan dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bekasi ke Kepolisian Resor Jakarta Pusat.

Liputan6.com, Bekasi: Kasus penculikan bocah berusia 4,5 tahun, Lusi Oktavia Ramdani, hingga kini belum menemukan titik terang. Untuk penyelidikannya, Polres Kota Bekasi melimpahkan kasus tersebut ke Polres Jakarta Pusat.

Kapolresta Bekasi Komisaris Besar Imam Sugianto, Senin (16/5), mengatakan, pelimpahan kasus karena hilangnya balita terjadi di kawasan Senen, Jakarta Pusat. "Saya sudah terima laporannya, tapi karena lokasi kejadian di Jakarta Pusat, berkasnya akan saya limpahkan ke kepolisian bersangkutan," katanya.

Menurut Imam, pihaknya juga akan berupaya mendeteksi keberadaan Lusi di wilayah setempat dengan menjalin kerjasama dengan masyarakat serta sejumlah pihak terkait lainnya. Secara terpisah, orangtua Lusi, Eem Khodijah (41), mengatakan, Lusi diculik oleh seorang pria yang baru dikenalnya di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, 12 Mei silam, sekitar pukul 17.30 WIB. "Peristiwa itu terjadi saat saya dan tiga anak saya sedang jalan-jalan di Stasiun Senen, Jakarta Pusat," katanya.

Sebelumnya Khodijah berkenalan dengan W yang diperkirakan berusia 50 tahun, saat berada di Stasiun Bekasi. "Waktu itu anak-anak saya ngajak jalan-jalan karena kangen sama bapaknya yang sudah meninggal setahun lalu," ujarnya. Saat berkenalan dengan W yang berperawakan tinggi besar, kulit sawo matang, dan rambut cepak, Khodijah tidak curiga. Sebab pria yang mengaku bekerja sebagai sopir di Cikarang itu terlihat menyukai anak-anak.

Selama dalam perjalanan dari Bekasi, W membelikan tiket kereta dan makanan kecil untuk anak-anaknya. Saat tiba di Stasiun Senen, Lusi meminta ditemani ke kamar kecil dan diantar oleh W. "Waktu di Stasiun Senen anak saya (Lusi) minta buang air kecil, dan diantar oleh W, namun tidak kembali lagi," ujar Khodijah.

Khodijah kemudian berinisiatif mencari ke setiap sudut stasiun. Bahkan dia sempat membuat laporan anak hilang ke petugas Stasiun Senen. Setelah pencarian tidak membuahkan hasil, Khodijah mengaku sempat melihat anaknya berada di Kereta Patas Jurusan Senen-Purwakarta. Namun karena kereta sudah berjalan, Khodijah tidak mampu mengejar.

Khodijah yang ditemui di rumah kontrakan berukuran 2x3 meter mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. "Biar saya orang nggak punya, asal saya kumpul dengan anak-anak saya sudah bahagia," katanya. Khodijah khawatir anaknya menjadi korban penjualan anak di bawah umur, di mana korbannya kebanyakan adalah anak-anak yang diculik.

Khodijah menyebutkan ciri-ciri balitanya yang hilang, yakni rambut pirang sebahu, gigi atas ompong, lesung pipi kiri, kulit putih, tinggi sekitar 50 sentimeter. Selain itu, memakai baju stelan kuning bergambar panda dan memakai anting mainan.(Ant/ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini