Sukses

Presiden SBY Buka Konferensi Anti Korupsi

Presiden SBY melakukan kunjungan kerja ke Bali guna memberikan pidato kunci dalam konferensi bertema Shaping a New World: Combating Foreign Bribery in International Business Transactions dan G20 Working Group on Anti-Corruption Meeting.

Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono melakukan kunjungan kerja ke Bali. Keduanya meninggalkan Jakarta melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan menggunakan Boeing 737-800 pada Selasa (10/5), sekitar pukul 09.00 WIB.

Kepala Negara beserta rombongan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai sekitar pukul 11.45 Wita dan disambut oleh Gubernur Bali I Made Mangku Pastika dan Ibu Ayu Pastika, untuk kemudian memberikan pidato kunci dalam konferensi bertema Shaping a New World: Combating Foreign Bribery in International Business Transactions dan G20 Working Group on Anti-Corruption Meeting pada pukul 14.50 Wita.

Konferensi tersebut digelar di Nusa Dua, Bali, mulai 10-12 Mei 2011. Menurut rencana, Presiden Yudhoyono akan meninggalkan Bali untuk kembali ke Ibu Kota pada Rabu pagi.

Menurut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas, konferensi itu adalah salah satu agenda KPK untuk menghubungkan negara-negara G20 dalam membangun bisnis yang berkeadaban. Ia berharap negara G20 dapat memiliki komitmen terhadap konsep antikorupsi serta menghargai prinsip kedaulatan masing-masing negara sekaligus mendukung berjalannya demokrasi dan HAM.
   
Menurut mantan Ketua Komisi Yudisial ini, sejumlah negara sudah setuju dengan konsep bisnis berkeadaban yang bebas dari suap menyuap. "Mereka (perwakilan sejumlah negara) bahkan sudah ada yang datang ke KPK. Mereka ikut merasakan prihatin soal korupsi di Indonesia dan berkomitmen untuk membantu KPK," ujar Busyro seperti dilansir Antara.
   
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan, M. Jasin mengungkapkan kondisi suap-menyuap secara global masih marak terjadi di berbagai negara, baik di negara maju maupun negara berkembang. Terbentuknya G20 Working Group on Anti-Corruption, menurut Jasin, karena para pimpinan negara yang tergabung dalam G20 merasa perlu mengedepankan masalah bisnis yang bersih terhindar dari suap-menyuap.
   
Sejarah berdirinya G20 sendiri, menurut dia, juga dilatarbelakangi oleh krisis ekonomi yang melanda dunia pada 1999, yang awalnya hanya setingkat menteri. Dan berkembang pada 2008 menjadi Konferensi TIngkat Tinggi setingkat kepala negara. 

Aturan-aturan dalam Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization) dirasakan tidak cukup untuk membendung korupsi yang terjadi dalam kegiatan bisnis dunia. Bahkan, menurut Jasin, korupsi justru merambah ke mana-mana.(ANT/ASW/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini