Sukses

Teman: Syarif Sosok Tak Mudah Marah

Reporter SCTV Fedly Averous Bay mengenal Muhammad Syarif, tersangka bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon sebagai sosok yang tak mudah marah dan mudah bergaul.

Liputan6.com, Jakarta: Sosok yang lembut dan baik adalah kepribadian yang melekat di diri tersangka bom bunuh diri Muhammad Syarif di Markas Kepolisian Resor Kota Cirebon. Prilaku ini dikenal sejumlah teman Syarif, termasuk reporter SCTV Fedly Averous Bay semasa hidup beberapa tahun silam. "Dia tidak menunjukkan sosok yang keras, dia tidak mudah marah saat itu. Dan dia mudah bergaul dengan siapapun," tutur Fedly kepada reporter SCTV Valerina Daniel di studio, Selasa (19/4).

Sebagai sosok yang supel itulah, tak heran jika Syarif memiliki banyak teman, dari kalangan manapun. Termasuk teman seorang bule. Namun kini semua akhlak terpuji itu berubah. "Yang diberitakan tentang Syarif saat ini memang jauh berbeda dengan Syarif yang saya kenal saat itu," ucap Fedly.
 
Fedly sudah lama mengenal Syarif, sejak 2001. Ia dikenalkan temannya. Pertemanan yang terjaga dengan baik itu berlanjut hingga Fedly melangsungkan pernikahan pada 2004 silam. Syarif didaulat sebagai pria yang membawakan payung untuk pengantin. Selanjutnya sejak 2005, komunikasi dengan Syarif terputus. Fedly tak pernah kabarnya lagi semenjak itu.

Sampai sekarang, Fedly cuma mendapat informasi, Syarif beberapa kali tertangkap polisi. Kabar juga menyebutkan tersangka kerap kali ikut unjuk rasa. "Info yang didapat dia pernah terlibat kasus pemukulan sekitar tahun 2007 atau 2008, terlibat demo dan memang pernah beberapa kali ditangkap polisi."

Sempat Fedly meragukan wajah di video yang disiarkan sejumlah media adalah Syarif. Belakangan setelah kasus ini terkuak, Fedly baru yakin tersangka bom bunuh diri adalah temannya. Ia juga tak mengetahui pasti keterlibatan rekannya itu dengan sejumlah kelompok garis keras. "Kemungkinan itu memang ada sebab dari cerita yang berkembang saat ini memang mengarah ke sana," imbuh Fedly.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.