Sukses

Ba`asyir: Penculikan Lian Bukan oleh NII

"Yang menuduh NII itu PKI atau yang nyulik itu tidak baik, saya tidak percaya itu, tidak baik nyulik-nyulik orang, apalagi perempuan yang diculik," ujar Abu Bakar Ba`asyir.

Liputan6.com, Jakarta: Ustaz Abu Bakar Ba`asyir mengomentari penculikan yang sempat menimpa salah seorang staf Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Lian Febriani. "Jadi, saya tidak percaya kalau itu orang NII (yang menculik--Red.), kemungkinan orang PKI," terang Ba`asyir dari ruang tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (13/4).

Dengan kata lain, terdakwa kasus terorisme yang diduga turut mendanai pelatihan militer di Nanggroe Aceh Darussalam, itu tidak sepaham jika NII atau Negara Islam Indonesia disebut-sebut terlibat penculikan Lian. "Yang menuduh NII itu PKI atau yang nyulik itu tidak baik, saya tidak percaya itu, tidak baik nyulik-nyulik orang, apalagi perempuan yang diculik," ujar pengasuh Pondok Pesantren Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, tersebut.

Ba`asyir menilai tudingan NII yang menculik Lian adalah fitnah besar. "Itu mungkin fitnah, saya kurang paham," pungkas Ba`asyir.

Lian yang merupakan pegawai negeri sipil di Bagian Tata Usaha, Direktorat Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara, hilang sejak 7 April silam. Lian kemudian ditemukan sendirian di Masjid Ata`awwun, Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu lalu. Selanjutnya, ia dijemput keluarga pada Ahad lalu.

Selama menghilang dari keluarga dan rekan-rekannya, Lian terlihat aneh dari kondisi psikisnya. Pasalnya, Lian merasa tidak mengenal lagi keluarga dan dirinya sendiri. Bahkan, perubahan cara berbusananya pun terlihat dengan mengunakan cadar dan membawa dua buku bertema jihad.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.