Sukses

Hendropriyono: Pelajari Kelemahan dan Kekuatan Perompak

Mantan Kepala BIN Hendropriyono menyarankan pemerintah Indonesia segera mempelajari kekuatan dan kelemahan perompak Somalia yang menyandera 20 awak kapal kargo Sinar Kudus berikut kapalnya.

Liputan6.com, Jakarta: Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai nasib 20 awak kapal kargo Sinar Kudus yang dibajak kawanan perompak Somalia. Padahal, nilai tebusan yang diminta perompak bersenjata tersebut terus naik dan kini menyebut US$ 3 juta.

Hendropriyono menyarakan Indonesia harus segera mempelajari kekuatan dan kelemahan para pembajak itu. Ini agar bisa dicari upaya negosiasi atau menyusun strategi pembebasan para awak kapal. "Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang kekuatan, kelemahan, dan lain-lain dari penyandera, serta kebijakan politik, strategi," kata mantan Kepala Badan Intelijen Negara itu di Jakarta, Senin (11/4).

Sementara itu, keluarga awak kapal sangat mengkhawatirkan keluarga mereka. Bogie Rizky Prima, anak awak bernama John Waryono, mengaku hanya bisa mengetahui kabar ayahnya dari media. Bogie berharap PT Samudera Indonesia selaku pemilik kapak kargo Sinar Kudus dan pemerintah segera mengambil keputusan untuk pembebasan para awak yang disandera [baca: Nasib ABK Sinar Kudus Belum Jelas].

Petang tadi, PT Samudera Indonesia dalam jumpa persnya meminta media menghentikan berita seputar perompakan ini. Ini agar tak menghambat upaya pembebasan awak dan kapal mereka.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.