Sukses

Pengamat: Ada Pembiaran Pelaku Kebijakan Moneter

Menurut pengamat perbankan Achmad Iskandar, adanya pembiaran para pelaku kebijakan moneter disinyalir menjadi pemicu maraknya kasus pembobolan dana nasabah bank di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta: Adanya pembiaran para pelaku kebijakan moneter disinyalir menjadi pemicu maraknya kasus pembobolan dana nasabah bank di Indonesia. Demikian dikatakan pengamat perbankan Achmad Iskandar dalam diskusi bertajuk "Membongkar Arsitektur Perampokan Perbankan: Dari BLBI, Indover, Century sampai Citibank" di sebuah kafe di bilangan Jakarta Selatan, Ahad (10/4).

"Satu catatan menarik dari kasus BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia), Ade Woworuntu, Malinda Dee, adalah karena adanya pengawasan perbankan yang lemah," ujarnya.

Yang jelas, imbuh Iskandar, seperti kasus Century yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Iskandar menilai KPK masih belum percaya jika kasus itu adalah tindak korupsi. "Anehnya KPK ikut-ikutan SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), politik pencitraan. Artinya samalah `sebelas-duabelas`," sindirnya.

Lain lagi yang terjadi pada Robert Tantular dan kawan-kawanya. Mereka telah divonis, namun tetap dibebaskan. "Ini kan aneh. Artinya pemegang sah dari sana ada indikasi kejahatan, karena bersalah diloloskan. Pengawas perbankan yang memeriksa nggak diperiksa," tandasnya.

Pada intinya, Iskandar menyimpulkan, ada pradigma yang salah dalam otoritas perbankan. "Artinya pelaku kebijakan moneter melakukan pembiaran," tambahnya.(APY/ANS)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.