Sukses

Permintaan Maaf Citibank Dinilai Tidak Tulus

Pihak Citibank akhirnya meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia di hadapan anggota Komisi XI DPR atas meninggalnya nasabah Citibank Irzen Octa.

Liputan6.com, Jakarta: Pihak Citibank akhirnya meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia di hadapan anggota Komisi XI DPR atas meninggalnya nasabah Citibank Irzen Octa, dan pembobolan dana nasabah yang dilakukan Inong Melinda alias Malinda Dee. Permintaan maaf itu setelah didesak beberapa anggota Komisi XI.

Namun, permintaan maaf yang disampaikan langsung oleh Citi Country Officer (CCO) Citibank, Shariq Mukhtar, dinilai tidak tulus. Pasalnya, Citibank baru meminta maaf setelah Komisi XI mendesaknya. Selain itu juga dinilai kurang serius dalam menyampaikan permintaan maafnya.

"Saya mewakili Citibank Indonesia, dengan ini menyampaikan permintaan maaf dengan sedalam-dalamnya atas peristiwa yang telah terjadi, yang menyebabkan meninggalnya almarhum," ujar Shariq Mukhtar, dalam rapat dengar pendapat antara Komisi XI dengan Citibank, BI dan Mabes Polri di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (5/4) malam.

"Kami mengerti ini adalah saat-saat yang sulit bagi keluarga korban. Oleh karenanya, kami meminta pihak keluarga menerima permintaan maaf kami," lanjut Shariq.

Anggota Komisi XI dari Fraksi Golkar, Harry Azhar Aziz mengatakan permintaan maaf itu tergantung pada keluarga Irzen. Apakah mau menerima atau tidak. "Kalau mereka mau menuntut Citibank, partai kami, Partai Golkar mendukung mereka," ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arif Budimanta meminta selain dilakukan secara lisan, permintaan maaf itu juga dilakukan secara tertulis. "Permohonan maaf itu kami harap dilakukan secara resmi, tertulis dan ditujukan kepada suluruh rakyat Indonesia, karena ini sudah melukai seluruh bangsa Indonesia," kata Arif.

Permohonan maaf secara tertulis itu, lanjut Arif, tidak dilakukan oleh Citibank Indonesia, melainkan oleh Citibank pusat. "Dan permohonan maaf yang tertulis bukan datang dari country director, tetapi dari kantor pusatnya di Amerika karena ini terkait perusahaan global," tandasnya dengan nada tinggi.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini