Sukses

Terlalu Dini Menyimpulkan Siapa Pelaku Bom Buku

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman mengatakan, terlalu dini menyimpulkan siapa pelaku bom buku di Kantor Berita Radio 86 H, Utan Kayu, Jaktim, Selasa kemarin. Polisi hingga kini masih terus mendalami kasus tersebut.

Liputan6.com, Depok: Kepala Polda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman mengatakan, terlalu dini menuduh pelaku paket bom buku yang meledak di Kantor Berita Radio 68 H, Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa kemarin. "Masih terlalu dini menyimpulkan siapa pelaku bom buku," kata Sutarman usai memberi kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/3).

Polri, lanjut Sutarman, masih terus mendalami kasus ini. "Saat ini, kita masih olah TKP dan meminta keterangan delapan orang saksi, agar diketahui pelakunya," ujarnya.

Untuk itu, ia meminta semua pihak tidak membuat analisis sendiri-sendiri tentang paket bom buku dan siapa pelakunya. "Jangan menghubungkan satu dengan lainnya yang dapat menimbulkan persepsi salah di masyarakat," ucap Kapolda.

Sutarman menambahkan, pihaknya tidak menetapkan batas waktu untuk mengungkap kasus ini dan juga menangkap pelakunya. "Kita berusaha dalam waktu singkat untuk mengungkapnya," tuturnya. "Kalau pelakunya sudah tertangkap, tentunya akan diketahui motifnya."

Pelaku teroris, menurut Sutarman, tidak akan berhenti melakukan aksinya dan terus mencari modus-modus lain dalam menyerang serta menganggu stabilitas negara. Untuk itu, ia meminta masyarakat melapor kepada aparat kepolisian jika menemukan benda yang dicurigai sebagai bom. "Jika menerima benda tak dikenal laporkan saja ke polisi," kata Sutarman.

Selain ke Kantor Berita Radio 68 H, paket bom buku juga dikirim ke kantor Badan Narkotika Nasional atau BNN untuk diberikan kepada Kepala Pelaksana Harian BNN Gories Mere. Paket bom buku juga dikirim ke kediaman Ketua Umum Pemuda Pancasila, Yapto Soerjosoemarno [baca: Polri Kirim Tim Khusus ke Tiga Lokasi Bom].(BOG/ANT)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini