Sukses

Ubaid Akui Terima Arahan dari Ba'asyir

Lutfi Haidaroh alias Ubaid, terpidana kasus terorisme, mengaku diarahkan oleh Ustaz Abu Bakar Ba'asyir dalam pelatihan militer di pegunungan Jali, Jantho, Aceh Besar, akhir Januari sampai akhir Februari 2010 lalu.

Liputan6.com, Jakarta: Sidang lanjutan kasus dugaan terorisme dengan terdakwa Ustaz Abu Bakar Ba'asyir kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (15/3). Dalam sidang beragendakan pembacaaan keterangan saksi ini, Lutfi Haidaroh alias Ubaid mengaku diarahkan oleh Ba'asyir dalam pelatihan militer di pegunungan Jali, Jantho, Aceh Besar, akhir Januari sampai akhir Februari 2010 lalu.

"Saya diminta oleh Ustad Abu berhubungan dengan Abu Tholud untuk latihan militer yang diikuti oleh 40 orang di Aceh," kata Ubaid melalui telekonferensi dari Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Senin (14/3). [baca: Pengacara Ba'asyir Tak Terima Keputusan Majelis Hakim].  

Menurut Ubaid, awalnya ia diperintahkan untuk survei lokasi pelatihan dengan modal uang Rp 15 juta dari terdakwa Ba'asyir (Rp 5 juta) dan Bendahara Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Solo Toyib (Rp 10 juta). "Uang tersebut untuk survei lokasi pelatihan fisik dan senjata di Aceh. Saya berangkat ke Aceh menggunakan pesawat bersama Abu Tholut," katanya.

Selain itu, Ubaid juga mengaku mengumpulkan dana sebesar Rp 600 juta untuk digunakan oleh Dulmatin membeli senjata dan amunisi. "Uang tersebut berasal dari Syarif Usman Rp 200 juta, Rp 150 juta dari Hariyadi Usman, Rp 175 juta dari ABB, dan Rp 75 juta dari Toyib," lanjutnya lagi.

Dia mengatakan, pelatihan milter itu untuk melatih para peserta agar mampu menggunakan senjata dan mengetahui teknik perang. Latihan militer tersebut dinamai Tanzim Al-Qaida. "Semata-mata mengidolakan Al-Qaida saja," ujarnya ketika ditanya kenapa mengambil nama tersebut. (CHR/Vin)




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.