Sukses

Mantan Kapolda: Kapolres dan Intel Tidak Melapor

Mantan Kepala Kepolisian Daerah Banten, Brigjen Pol Agus Kusnadi mengatakan, dirinya telah berupaya menjalankan sistem atau prosedur saat terjadi bentrokan Jamaah Ahmadiyah dan warga di Cikeusik, Pandeglang, Banten pada 6 Februari.

Liputan6.com, Jakarta: Mantan Kepala Kepolisian Daerah Banten, Brigjen Pol Agus Kusnadi mengatakan, dirinya telah berupaya menjalankan sistem atau prosedur saat terjadi penyerangan terhadap Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten pada 6 Februari lalu .

"Kita sudah antisipasi, mulai 3 Februari sudah ada upaya pengamanan dan koordinasi," kata Agus usai mengikuti serah terima jabatan dari dirinya kepada Brigjen Pol Putut Bayu Seno yang dilangsungkan di ruang rapat utama, Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/2).

Menurut Agus, dirinya telah mengikuti prosedur yang diterapkan. Namun, ada kendala di lapangan yang mengmhabat proses pengaman itu. "Awalnya kita tidak mendapat informasi yang 17 (jamaah Ahmadiyah dari Jakarta dan Serang) mau datang. Kita kan hanya mengamankan yang punya rumah, targetnya itu selesai. Karena lokasinya kan jauh sekali kalau dari Polres," tutur Agus.

Selain itu, tambah Agus, dirinya juga tidak mendapat informasi dari anak buahnya yang lapangan, baik dari Kapolres Pandeglang maupun Direktur Intelijen Polda Banten.  "Yang jelas saya tidak terima infomasi baik dari Kapolres saya, dari intel saya, sehingga saya tidak mengambil langkah-langkah. Karena kan kalau pimpinan ambil langkah karena atas laporan dari Kapolres dan intelijen," ungkapnya.

Agus juga membantah telah kecolongan dalam bentrokan yang mengakibatkan empat orang tewas dan beberapa orang lainnya terluka akibat bentrokan itu. "Nggak bisa juga tapi kan Kapolres saya sudah antisipasi itu," kata jenderal bintang satu ini.

Terkait pergantian dirinya, Agus hanya bisa pasrah karena keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan dari pimpinan. "Saya melaksanakan perintah saja. Jabatan itu kan amanah, kalau perintah Kapolda dilakukan pergantian, ya kita ikut saja," tutupnya.(YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini