Sukses

Polri: Senjata Api Perampok CIMB Niaga Ilegal

"Barang bukti berupa senjata api (senpi) yang digunakan oleh tersangka diduga ilegal yang berasal dari luar negeri, bisa dari Filipina, Thailand dan Malaysia," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol. Iskandar Hasan.

Liputan6.com, Jakarta: Polisi terus mendalami kasus perampokan di Bank CIMB Niaga, Medan, Sumatra Utara. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Pol. Iskandar Hasan menyatakan, senjata api milik para tersangka yang digunakan untuk merampok diduga ilegal.

"Barang bukti berupa senjata api (senpi) yang digunakan oleh tersangka diduga ilegal yang berasal dari luar negeri, bisa dari Filipina, Thailand dan Malaysia," kata Iskandar di Jakarta, Senin (20/9).

Iskandar menjelaskan, barang bukti yang ditemukan dari 18 tersangka di antaranya dua senjata api jenis AK-47 dan FN, serta setengah batang bahan peledak jenis TNT (trinitrotoluene). "Dua senpi tersebut berasal dari dua tersangka yang ditangkap di Lampung, saat ini diamankan terkait dengan jual beli senpi yang digunakan untuk perampok tersebut," ucap Iskandar [baca: 18 Orang Ditangkap di Sumut dan Lampung].

Para tersangka ditangkap pada beberapa tempat terpisah di daerah Belawan dan Tanjung Balai, Sumatra Utara, kemarin sekitar pukul 19.00 WIB. "Otak pelaku perampokan berinisial M," ungkap Kadiv Humas. "Polri sejauh ini masih melakukan penyidikan para tersangka terkait dengan kasus perampokan di CIMB Niaga, belum mengarah ke kasus lainnya," kata Iskandar menjelaskan.

Pelaku perampokan itu yang tertembak mati saat dilakukan penangkapan oleh anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dan Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Utara. Dia mengatakan, tiga jenazah pelaku perampokan itu dibawa ke Rumah Sakit Brigade Mobil Polda Sumut.

Pada pertengahan Agustus silam terjadi perampokan Bank CIMB Niaga di Jalan Aksara Medan, yang juga menewaskan Brigadir Polisi Satu Imanuel Simanjuntak, anggota Brimob Polda Sumut. Selain itu, perampok sadis tersebut juga menembak dua anggota satuan pengamanan Bank CIMB Niaga, M. Fahmi (28) dan Muchdiantoro (30) yang mengalami luka serius dan dirawat intensif di RSU Permata Bunda dan RS Gleni, Medan.

Dalam aksi yang dilakukan belasan orang dengan menggunakan senjata api dan pistol itu, perampok berhasil membawa uang Bank CIMB Niaga senilai lebih kurang Rp 400 juta.(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini