Sukses

Komnas HAM Teliti Rusuh Mojokerto

Tim Komnas HAM menindaklanjuti kerusuhan Mojokerto, Jatim, dengan menurunkan tim. Tim Komnas HAM sempat ditolak saat akan bertemu korban di rumah sakit.

Liputan6.com, Mojokerto: Kerusuhan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pekan lalu, ditindaklanjuti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam pertemuan singkat di Desa Banjar Agung, Kecamatan Puri, Mojokerto, tim Komnas HAM mendapat penjelasan secara rinci kejadian dari Makroji selaku penanggung jawab Lembaga Pemberdayaan Rakyat. Kelompok inilah yang diduga berunjuk rasa secara anarkis di Gedung DPRD Mojokerto, Jumat pekan lalu.

Kepada tim Komnas HAM, Makroji mengaku tindakan polisi sudah diluar batas karena beberapa pengunjuk rasa yang sudah menyerah tetap dianiaya. Bahkan, salah seorang pengunjuk rasa bernama Kuswadi, terluka tembak dalam insiden tersebut.

Untuk memastikan keterangan ini, tim Komnas HAM mengunjungi Kuswadi yang saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Dokter Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Dalam kunjungan ini tim Komnas HAM sempat ditolak polisi yang menjaganya. Namun, sejam kemudian izin diberikan.

Unjuk rasa anarkis itu terjadi Jumat pekan lalu saat para calon bupati hendak menayaikan visi dan misinya di Gedung DPRD Mojokerto. Massa menyerbu dengan membakar beberapa bagian gedung serta mobil yang diparkir di halaman gedung menggunakan bom molotov. Sedikitnya 10 polisi terluka dalam kerusuhan ini. Polisi menangkap 103 orang perusuh dan 13 di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka [baca: Belasan Mobil Dinas Pemkab Mojokerto Dibakar Massa].(ADO)




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.