Sukses

Hilangkan Anjing, TKI Dihukum Tidur di Luar

Karena menghilangkan anjing milik majikannya, seorang TKI di Kuala Lumpur, Malaysia, dihukum tidur di luar rumah selama semalam oleh majikannya. Akhirnya, sang TKI diserahkan ke kantor KBRI di negara itu.

Liputan6.com, Kuala Lumpur: Karena menghilangkan anjing milik majikannya, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kuala Lumpur, Malaysia, Naniarti, dihukum tidur di luar rumah selama semalam oleh majikannya, Senin (23/2) lalu. Akhirnya, TKI asal Rembang, Jawa Tengah, itu dibawa anggota Paguyuban Solidaritas Masyarakat Jawa (Pasomaja) ke kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara itu.

"Para pekerja asal Jawa  menyelamatkan dia dan membawanya ke sini," kata Ketua Umum Pasomaja Machrodji Maghfur di Kuala Lumpur, Rabu (24/3).

Naniarti baru bekerja satu bulan di rumah seorang pengusaha mie, Ahing. Ia masuk Malaysia sebagai pembantu 6 Januari 2010 melalui PT ARNI Famili di Semarang, Jawa Tengah. Saat itu, pemerintah Indonesia tengah menghentikan pengiriman pembantu ke Malaysia untuk sementara hingga ada revisi kesepakatan bilateral.

Menurut Naniarti menceritakan, majikannya pergi ke rumah yang baru untuk persiapan pindah pada Ahad lalu. Saat pulang ke rumah pada sorenya, anjing peliharaan hilang dan hingga malam belum kembali. Maka, ia pun dihukum harus bermalam di luar rumah dalam keadaan hujan lebat.

Saat itu, patroli polisi Diraja Malaysia melihat Naniarti dalam keadaan basah kuyup dan kedingin. Setelah bertanya inu-itu, polisi-polisi langsung pergi dan tidak melakukan pertolongan apa pun. Akhirnya, sang TKI diselamatkan beberapa pekerja asal Jawa yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.

Naniarti menjelaskan, ia miliki tugas memberi makanan dan memandikan anjing, serta mencuci kandang anjing setiap minggu. "Bahkan, rincian tugas-tugas itu ditulis di atas kertas," katanya di kantor Pasomaja.

Sebelumnya, Naniarti dipekerjakan di kedai obat Cina. Tapi, karena sering salah memberikan obat karena tidak paham obat-obatan China, ia minta berhenti dan dipulangkan ke agensinya. Setelah itu, ia dikembalikan ke agensi pemasok pembantu rumah tangga Malaysia "Pesona Hati Sdn Bhd". Di tempat itu, ia malah dipukuli.

"Jika ada warga Malaysia yang mencari pembantu di Pesona Hati, semua calon pembantu disuruh berdiri satu kaki dengan tangan memegang kedua kuping secara menyilang. setelah ada pembantu yang dipilih barulah diijinkan berdiri normal," kata Naniarti.

Naniarti masih ingin bekerja di Malaysia dan dia mengaku belum menerima gaji. Di kampungnya Rembang, ia meninggalkan seorang suami dan seorang anak.(ANT/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.