Sukses

Psikolog: Bunuh Diri Ingin Terbebas dari Masalah

Banyaknya kasus bunuh diri di Jakarta. Mmenurut psikolog UI Dharmayati Utoyo Lubis, fenomena itu menunjukkan adanya keinginan mengakhiri hidup secara cepat dan terbebas dari masalah.

Liputan6.com, Jakarta: Bunuh diri dengan cara melompat dari gedung tinggi kini seakan menjadi fenomena di Jakarta. Karena, dalam dua pekan terakhir tercatat lima kasus dugaan bunuh diri dengan cara seperti itu. "Fenomena itu menunjukkan adanya keinginan mengakhiri hidup secara cepat dan terbebas dari masalah," kata psikolog Universitas Indonesia Dharmayati Utoyo Lubis di Jakarta, Rabu (16/12).

Kasus pertaama menimpa Lindasari. Warga Kemayoran, Jakarta Pusat, itu ditemukan pertama kali oleh penghuni Apartemen Istana Harmoni dengan kondisi mengenaskan di lapangan tenis, Selasa kemarin. Lindasari diduga lompat dari lantai 27. Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat masih menyelidiki penyebab peristiwa itu.

Kasus serupa terjadi di West Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, 30 November silam. Seorang perempuan bernama Ice Juniar ditemukan bunuh diri. Saat itu, perempuan berusia 24 tahun itu tengah berjalan-jalan dengan orang tua dan tantenya.

Tindakan nekat Ice, juga dipilih pula Reno Fadillan Hakim pada hari yang sama. Pria berusia 25 tahun itu melompat dari lantai lima ke lantai satu mal Senayan City Jakarta, 30 November silam [baca: Dalam Dua Pekan, Lima Bunuh Diri di Jakarta].

Selang empat hari, Richard Zulkarnaen ditemukan tewas usai bunuh diri di Mangga Dua Square. Diduga, pria berusia 35 tahun itu melompat dari lantai enam gedung di wilayah Jakarta Utara tersebut.

Dua hari silam, Yani Setiani juga tewas setelah terjun dari lantai 11 Apartemen Gading River View City, Jakarta Utara.

Selain itu, ada juga Setiani, yang diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 11 apartemen di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Namun, keluarganya di Desa Tanjungrejo, Pati, Jawa Tengah, membantah dugaan Setiani meninggal karena bunuh diri, Menurut mereka, Setiani terpeleset hingga terjatuh. Keluarga meminta polisi menyelidiki kasus ini sampai tuntas.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.