Sukses

Korban Kekerasan Polisi Datangi Mabes Polri

Tiga korban penembakan polisi di Ogan Ilir, Sumsel, mendatangi Mabes Polri untuk menunjukkan berbagai bukti kekerasan oleh polisi. Mereka menuntut Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri untuk bertanggungjawab.

Liputan6.com, Jakarta: Tiga korban penembakan polisi di Ogan Ilir, Sumatra Selatan, mendatangi Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/12) siang. Didampingi ketua Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Patra Zen, ketiga warga Ogan Ilir itu menunjukkan berbagai bukti kekerasan oleh polisi, termasuk bekas luka tembak akibat peluru karet.

Selain peluru karet, polisi juga dituding telah menggunakan peluru tajam. Mereka menuntut Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri untuk bertanggungjawab atas kejadian tersebut.

Peristiwa penembakan bermula saat warga bersitegang dengan pihak pabrik gula Cinta Manis di Ogan Ilir. Mereka mengatakan lahan seluas 1500 hektare bukan milik perusahaan, namun milik warga. Masyarakat mengatakan hal tersebut didasarkan atas keputasan Mahkamah Agung pada 1996.

Dalam aksi tersebut, warga terlibat bentrok dengan polisi. Dua belas warga terluka terkena peluru karet, sedangkan tiga petugas perusahaan menderita luka bacokan benda tajam. Para korban lalu dirawat di Rumah Sakit Umum Muhammad Husein Palembang.

Pihak kepolisian membenarkan insiden penembakan itu. Namun mereka mengatakan penembakan sudah sesuai prosedur dan menggunakan peluru karet. Menurut polisi langkah itu dilakukan setelah pengunjuk rasa bertindak anarkis dengan merusak sejumlah fasilitas perusahaan gula. [baca: Petani dan Polisi Bentrok, 15 Orang Cedera]. Simak selengkapnya di video.(WIL/AYB)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini