Sukses

M.S. Kaban: Saya Tak Perlu Klarifikasi

Mantan Menteri Kehutanan M.S. Kaban merasa tak perlu mengklarifikasi pernyataan Kapolri yang menduga dirinya ikut menerima aliran dana Rp 17 miliar.

Liputan6.com, Jakarta: Malam Sabat Kaban mengatakan, dirinya merasa tak perlu mengklarifikasi ke Tim Pencari Fakta atau TPF kasus dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif, Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah, terkait dugaan ikut menerima aliran dana sebesar Rp 17 miliar. "Tak perlu saya pikir. Karena biar bagaimanapun TPF punya tugas tersendiri," kata mantan Menteri Kehutanan itu dalam dialog di Liputan 6 Petang, Sabtu (7/11).

Kaban menegaskan dirinya sampai hari ini belum pernah melihat uang sebanyak itu. "Rp 17 miliar itu tidak sedikit, ya," ucap Kaban. Politisi dari Partai Bulan Bintang ini juga menyatakan tak mempunyai hubungan dekat dengan Chandra M. Hamzah. "Sama sekali tidak ada hubungan kedekatan. Kalaupun dikatakan dekat, sama-sama anak HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)," jelas Kaban.

Nama Kaban muncul setelah Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyebut inisial "MK" dalam rapat dengan Komisi III DPR, Kamis (5/11) malam. "MK" disebut Kapolri menerima aliran dana Rp 17 miliar. Selain itu, sosok "MK" juga diketahui mempunyai hubungan dekat dengan Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah [baca: MS Kaban Bantah Terima Duit Rp 17 Miliar].

Tak hanya pernyataan Kapolri, Kaban bahkan juga dikabarkan mengirim pesan singkat (SMS) kepada Anggoro Widjojo, buronan KPK. Isi pesan singkat itu berisi permintaan Kaban kepada Anggoro untuk menyerahkan uang sebesar Rp 150 juta ke rumah dinasnya di Jalan Denpasar Raya. Selain itu pada 20 Agustus 2007, Kaban juga meminta kepada Anggoro agar menyerahkan uang sebesar Rp 3,2 miliar. Namun, semua kabar dan dugaan itu dibantah Kaban. Selengkapnya saksikan video berita ini.(BOG/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.