Tersangka Sudah Lama Kenal Zuhri dan Syahrir

Liputan6.com, Jakarta: Mahasiswa dan alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang diduga terlibat jaringan teroris, ternyata sudah mengenal buronan teroris Saefuddin Zuhri dan Muhammad Syahrir sejak dua tahun silam. Ketiganya saat ini sudah ditangkap polisi. Ada yang secara sukarela menyerahkan diri, ada pula yang diciduk Tim Detasemen Khusus 88.

Afham Ramadhan salah satunya. Tersangka kasus terorisme yang juga mahasiswa program studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN itu, menyerahkan diri kepada polisi Selasa (13/10) siang. Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Polisi Nanan Sukarna, tersangka kini masih menjalani pemeriksaan.

Afham menyusul teman sekelasnya di UIN, Sony Jayadi yang diciduk Tim Densus 88 di Padang, Sumatra Barat. Keduanya diduga ikut menyembunyikan buronan teroris Saefuddin Zuhri dan Muhammad Syahrir dekat kampus mereka di Ciputat. Sebelumnya, Fajar Firdaus, keponakan istri Syahrir yang juga alumni Fakultas Psikologi UIN ditangkap Tim Densus 88.

Lalu apa motif ketiga orang tersebut melindungi Zuhri dan Syahrir? Selain pertalian Kampus UIN di Ciputat, Afham, Sony, dan Fajar memang berasal dari wilayah yang sama, Bekasi, Jawa Barat. Boleh jadi, inilah yang diduga mendorong ketiganya untuk melindungi dua teroris yang kini tinggal nama itu. Terlebih, ketiga mahasiswa tersebut juga mengikuti pengajian sang guru, Zuhri.

Kontrakan di sekitar kampus UIN yang mereka kenal betul kondisi warganya, dipilih sebagai tempat persembunyian sang guru. Kendati demikian, di mata pengamat terorisme Al Chaidar, memilih kontrakan di lingkungan kampus bukan tanpa alasan. Melainkan, lantaran Saefuddin lebih mudah menyiapkan operasi bom di sana.

Lantas, apakah mahasiswa diincar jadi pelaku bom? Tidak menutup kemungkinan calon "pengantin" alias pelaku peledakan bom berikutnya, akan direkrut Zuhri dan Syahrir dari kalangan mahasiswa UIN. Setidaknya, Fajar, Sony dan Afham sudah masuk dalam jerat mereka. Demikian penuturan Al Chaedar di Jakarta. Selengkapnya simak video berita berikut.(ASW/AND)