Sukses

Jenazah Kaki Tangan Noordin Dijemput Keluarga

Keluarga Ario Sudarso alias Aji alias Mistam, menjemput jenazah Mistam, seorang yang tewas dalam penyergapan Noordin M. Top pekan lalu, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Liputan6.com, Solo: Keluarga Ario Sudarso alias Aji alias Mistam, menjemput jenazah Mistam, seorang yang tewas dalam penyergapan Noordin M. Top pekan lalu, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Keluarga Mistam yang diwakili sang adik, Jumat (25/9), terbang ke Jakarta dari Solo, Jawa Tengah. Ia tidak sendiri lantaran didampingi kuasa hukum Muhammad Kurniawan.

"Keluarga Mistam dijadwalkan pukul 10.00 WIB tiba di Mabes Polri dan selanjutnya akan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk memastikan jenazah Mistam," urai Kurniawan seperti dilansir ANTARA. Menurut Kurniawan, jika hasil identifikasi melalui pengamatan langsung oleh pihak keluarga benar, maka jenazah Mistam akan langsung dibawa ke Purbalingga melalui jalur darat.

"Jenazah Mistam direncanakan dimakamkan di Kabupaten Purbalingga karena selama ini domisili Mistam dan keluarganya berada di kota tersebut," ujar Kurniawan.

Sementara itu, keluarga Bagus Budi Pranoto alias Urwah yang rencananya berangkat ke Ibu Kota bersama keluarga Mistam, batal berangkat pagi ini. "Berdasarkan informasi dari pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati, jenazah tidak bisa diambil secara bersamaan," jelas Kurniawan.

Sehari sebelumnya, keluarga Susilo alias Adib, seorang yang tewas lainnya dalam penyergapan Noordin, yang diwakili oleh kakak Adib, berangkat ke Jakarta dengan didampingi oleh pengacaranya yang berasal dari Tim Pembela Muslim (TPM), Anies Prijo Ansharie. "Keluarga Urwah akan berangkat Sabtu pagi karena mendapat giliran mengambil jenazah Urwah hari itu," kata Kurniawan.

Selain mengambil jenazah Mistam, Kurniawan melanjutkan, kedatangannya ke Jakarta adalah untuk menanyakan kabar Rahmat Puji Prabowo alias Bejo dan Supono alias Kedu, dua tersangka teroris yang ditangkap Polri pekan lalu, kepada Mabes Polri. "Sampai saat ini pihak keluarga kedua orang tersebut belum mendapat informasi apa pun mengenai Bejo dan Kedu. Selain itu, belum ada status hukum pada kedua orang tersebut," katanya.

Kurniawan mengatakan bahwa pihak keluarga juga tidak mengetahui tempat penahanan Bejo dan Kedu.

Aparat menyergap anggota teroris di rumah yang disewa Susilo di Kampung Kepuhsari, Mojosongo, Kota Solo, sepekan silam. Penyergapan tersebut mengakibatkan empat orang tewas, yaitu Noordin M. Top, Susilo alias Adib, Bagus Budi Pranoto, dan Ario Sudarso, serta satu orang lainnya yang luka parah, Putri Munawaroh yang juga istri Susilo.(LUC)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini