Sukses

Ibunda Manohara Diadukan ke Polisi

Tim advokasi Ratna Sarumpaet Crisis Centre (RSCC) Jakarta, Sabtu (15/8) malam, mengadukan ibu dari fotomodel Manohara, Daisy Fajriana, ke Polda Sulselbar terkait dugaan pemalsuan identitas paspor dan proses dibawanya Shalita Lanti ke Prancis yang dijanjikan akan disekolahkan.

Liputan6.com, Makassar: Tim advokasi Ratna Sarumpaet Crisis Centre (RSCC) Jakarta, Sabtu (15/8) malam, mengadukan ibu dari fotomodel Manohara, Daisy Fajriana, ke Polda Sulselbar terkait dugaan pemalsuan identitas paspor dan proses dibawanya Shalita Lanti ke Prancis yang dijanjikan akan disekolahkan. Demikian dilaporkan ANTARA.

Tindakan pemalsuan tersebut adalah memberikan keterangan bahwa ayah dari Shalita adalah Thomas Klomenn (WN AS), suami ke-3 Daisy. Padahal, sesuai surat keterangan di akte kelahiran Leha, nama ayah sebenarnya adalah Lanti dan ibunya bernama Mana, warga Desa Mampu, Enrekang, Sulawesi Selatan.

Di Prancis, ternyata Daisy tidak menyekolahkan Leha tapi menjadikannya pembantu rumah tangga dan melakukan tindakan kekerasan. Malah suami ke-4 Daisy, Reiner Pinot Noack, tiga kali berusaha memperkosa Leha.

RSCC mengemukakan, pada 28 April 2008, Pengadilan Negeri Gresse Prancis menjatuhkan hukuman kepada Daisy selama 18 bulan dengan tuduhan terbukti melakukan perbudakan. Namun Daisy lari ke Singapura dengan alasan sakit lalu masuk ke Indonesia. Saat ini dia menjadi buronan Prancis. Sedangkan Pinot, terbukti melakukan tindakan pidana penyerangan seksual. Pengadilan Prancis menjatuhkan hukuman empat bulan penjara dan ganti rugi sebesar 15.000 Euro atau Rp240 juta. RSCC meminta Markas Besar (Mabes) Polisi Republik Indonesia (Polri) untuk mengekstradisi Daisy ke Prancis atau dihukum di Indonesia.

Sementara itu, Leha menjelaskan, sebelum ke Prancis, dia adalah siswa kelas dua di Pesantren Haji Andi Liu Cakke, Angeraja Enrekang, setingkat dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Daisy menemuinya dan meminta izin kepada keluarganya untuk disekolahkan di sana. "Kata Bu Daisy waktu itu, saya itu pintar, jadi saya pantas diajak. Tapi di sana saya tidak disekolahkan malah dijadikan pembantu," kata Leha.(YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.