Sukses

Syahril Sabirin, Gigih Menjaga Independensi BI

Syahril Sabirin diangkat menjadi Gubernur BI ketika Indonesia mengalami krisis moneter tahun 1998. Syahril yang mengawali karier di BI dari dari bawah dikenal gigih dalam menjaga independensi bank sentral.

Liputan6.com, Jakarta: Syahril Sabirin mengawali kariernya tahun 1969 sebagai staf umum pada urusan ekonomi dan statistik. Setelah bekerja di Bank Indonesia, Syahril menggondol gelar master bidang ekonomi pembangunan dari William College dan doktor bidang ekonomi moneter internasional dari Vanderbilt University, Amerika Serikat.

Setelah pensiun dengan posisi terakhir Direktur BI, Syahril menjadi penasihat ekonomi Bank Dunia di Washington DC, AS. Jabatan penting di Negeri Abang Sam ini membuatnya dipanggil kembali ke Indonesia dan diminta memimpin BI menggantikan Sudrajad Djiwandono. Saat itu Indonesia sedang didera krisis moneter.

Saat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadi presiden, Syahril sempat berselisih paham dengannya. Bahkan Gus Dur sempat meminta Syahril untuk dicopot dari jabatannya. Tapi, akhirnya malah Gus Dur yang lengser dan Syahril tetap bertahan. Syahril diangkat kembali untuk periode yang kedua dan dengan keluarnya Undang-undang BI, Syahril bisa menjaga independesi bank sentral dengan baik.

Kasusnya mulai terungkap saat tim audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan penyelewengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang membuat posisi Syahril menuai kecurigaan. Syahril juga berkali-kali diperiksa polisi karena kasus dana penjaminan bank yang dikenal Rekening 502. Lolos dari beberapa kasus hukum, Syahril tampaknya harus menyerah pada kasus cessie atau hak tagih Bank Bali.

Setelah diputuskan bebas, Mahkamah Agung akhirnya memutuskan Syahril bersalah dan harus mendekam di penjara. Kendati demikian, kepada SCTV, Syahril tidak mau menduga-duga alasan politis yang membuat dirinya ditahan [baca: Syahril Sabirin Divonis Dua Tahun].(UPI/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini