Sukses

Pembunuh Dirut Asaba Disuruh Bekas Menantu Korban

Para tersangka mendapat imbalan Rp 2 juta buat menghabisi nyawa Boedyharto Angsono. Atas perbuatannya itu, mereka terancam dipecat dari kesatuannya dan kemudian diproses secara hukum.

Liputan6.com, Jakarta: Empat anggota Brigade Infanteri II Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, resmi dinyatakan sebagai tersangka penembakan Direktur Utama PT Asaba Boedyharto Angsono dan pengawalnya Sersan Dua TNI Edi Siyep. Para tersangka yang diperintah mantan menantu korban, Gunawan Santosa, rupanya mendapat imbalan Rp 2 juta. "Saya perlu mengetahui apa motivasi mereka. Sekarang silakan analisa, mungkin nggak dengan duit sebesar itu membunuh orang," ujar Komandan Polisi Militer TNI Angkatan Laut Brigadir Jenderal Marinir Soenarko GA di Jakarta, Rabu (13/8).

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Adiyaman A Saputra, eksekutor penembakan itu adalah Kopral Dua SR yang menggunakan pistol kaliber sembilan milimeter. Tersangka juga dibantu tiga anggota Marinir lainnya yakni Letnan Dua SAS, Kopda FH, dan Prajurit Satu SS. Atas perbuatannya itu, mereka terancam dipecat dari kesatuannya dan kemudian diproses secara hukum. Saat ini keempat pelaku diperiksa di Detasemen POM TNI AL [baca: Empat Marinir Tersangka Pembunuhan Bos Asaba Ditahan].

Adiyaman yang membacakan pernyataan Kepala Staf TNI AL Laksamana Bernard Kent Sondakh menyebutkan, jajaran TNI AL merasakan pukulan yang sangat berat karena peristiwa ini telah mencoreng muka institusi. KSAL menegaskan akan menindak para komandan kesatuan di lapangan, yang anak buahnya menjadi beking atau centeng. Jika terbukti, mereka akan dikenakan sanksi yang berat dan tidak akan dipromosikan untuk menduduki jabatan-jabatan yang strategis.(COK/Syaiful Halim)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.