Sukses

Alex Manuputty Menuduh Berty Binaan Kopassus

Ketua Front Kedaulatan Maluku mengaku memiliki saksi dan bukti yang menunjukkan Berty Loputy adalah binaan anggota Kopassus yang dipakai mengacau Ambon. Tudingan ini dibantah Kopassus.

Liputan6.com, Jakarta: Ketua Front Kedaulatan Maluku (FKM) Alex Manuputty menyebutkan ada keterlibatan anggota Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus) dalam kerusuhan di Ambon. Pria gondrong ini mengaku memiliki saksi dan bukti bahwa Berty Loupaty memang orang binaan aparat Kopassus yang dipakai untuk mengacaukan Negeri Seribu Pulau itu. Pernyataan ini disampaikan Alex selesai persidangannya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jumat (25/10) siang.

Alex disidang dalam kasus makar karena aktivitasnya sebagai ketua FKM. Persidangan yang dipimpin Hakim Ketua I Wayan Padang kali ini diisi dengan mendengarkan keterangan dua saksi dari pihak simpatisan FKM seputar keterlibatan mereka dalam organisasi tersebut. Kedua saksi tersebut masing-masing Boyke dan Yoseph. Seusai persidangan, Alex mengaku cukup adil. Soalnya, ketua sidang memberi kesempatan bagi terdakwa maupun kuasa hukumnya untuk mengajukan pertanyaan kepada kedua saksi. Persidangan kembali digelar pada 31 Oktober. Persidangan mendatang akan mendengarkan keterangan saksi yang diajukan jaksa penuntut umum.

Namun, tudingan Alex dibantah Kepala Dinas Penerangan Kopassus Mayor TNI Yogi Gunawan. Dia menilai, tuduhan tersebut berupaya mendiskreditkan citra anggota Kopassus yang ditempatkan di wilayah Maluku. Isu ini sengaja ditiupkan agar pasukan Kopassus segera ditarik dari wilayah konflik tersebut. Dengan begitu, para perusuh bisa leluasa berulah di kawasan yang membara sejak 1999.

Yogi menegaskan, Kopassus tak menyembunyikan Berty yang disebut-sebut menjadi biang kerok perselisihan Kopassus dan Brigade Mobil di Kudamati, Ambon [baca: Ambon Aman Pascabentrokan Kopassus dan Brimob]. Menurut Yogi, perseteruan itu terjadi ketika polisi hendak menangkap Berty yang kebetulan tinggal berdekatan dengan Pos Kopassus. Karena terjadi keributan, sejumlah anggota Kopassus langsung turun ke lokasi. Dalam suasana panas, Berty menghilang, sehingga terjadi kesalahpahaman antaraparat keamanan tersebut. Hingga kini, kata Yogi, Kopassus masih melacak keberadaan Berty dan telah mengerahkan sejumlah anggota intelijen untuk membekuk buronan itu.

Sekadar informasi, Berty adalah tersangka pelaku kerusuhan di Ambon pasca-Pertemuan Malino I [baca: Belasan Tersangka Peledakan Bom Maluku Ditahan]. Sejauh ini, pimpinan kelompok Coker (cowok keren) itu menjadi buronan polisi bersama tiga tersangka lain. Mereka adalah Hans Nanlohy, Martin Tomasowa, dan Andrey Polhapesy. Sedangkan dugaan keterkaitan Berty dengan oknum Kopassus masih dalam penyelidikan [baca: Keterlibatan Tentara dalam Kerusuhan Ambon Masih Diselidiki].(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.