Sukses

Kanada, Negara dengan Iklim Bisnis Terbaik

Kanada dinobatkan majalah Forbes sebagai negara dengan iklim bisnis terbaik di dunia, karena pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan, perbankan yang solid dan pajak yang kondusif.

Liputan6.com, Jakarta: Seiring dengan anjloknya ekonomi AS dan Eropa, Kanada - saudara muda AS - justru mengalami perkembangan yang sangat menjanjikan bagi para pelaku bisnis. Negara yang terletak di sebelah utara AS ini berhasil melejit dan dinobatkan oleh majalah Forbes sebagai negara dengan iklim bisnis terbaik di dunia.

Sementara ekonomi AS lumpuh oleh kekhawatiran mengenai resesi double-dip, dan Eropa masih harus berkutat dengan isu utang, ekonomi Kanada mengalami pertumbuhan yang menjanjikan. Negara dengan ekonomi sebesar 1,6 triliun dolar AS ini merupakan negara dengan ekonomi terbesar ke-9 di dunia.

Pada 2010 lalu pertumbuhan ekonomi Kanada mencapai 3,1%, dan bank sentral Kanada memperkirakan bahwa ekonomi di 2011 ini akan mengalami pertumbuhan sebesar 2,4%.

Iklim bisnis yang prima di negara ini didukung dengan kondisi perbankan yang masih solid, jauh dibandingkan sektor perbankan AS dan Eropa yang sedang ketar-ketir dan mesti dibanjiri dengan dana penyelamatan besar-besaran.

Bank-bank di Kanada seperti Royal Bank of Canada, Bank of Nova Scotia dan Bank of Montreal berhasil menghindari keharusan untuk di-bailout, dan tetap meraih keuntungan di masa krisis 2007 lalu. Bank-bank Kanada berhasil selamat dari krisis yang mengguncang sektor perbankan global, berkat keputusannya untuk tetap menjalankan operasi yang konservatif.

Kanada naik tiga peringkat dari peringkat keempat pada tahun lalu juga karena didorong oleh membaiknya sektor perpajakan di Negara tersebut. Dari sisi bisnis, kebijakan perpajakan menjadi faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Pemerintah Kanada telah mengurangi pajak untuk perusahaan dan karyawan dalam usahanya untuk meningkatkan daya saing perusahaan-perusahan di Kanada.

Sektor tenaga kerja di Kanada juga masih cukup solid meskipun ekonomi di negara ini memiliki keterkaitan yang cukup tinggi terhadap ekonomi AS. Tercatat bahwa Kanada merupakan pemasok minyak mentah terbesar ke AS, dan 75% dari ekspor Kanada diserap oleh AS tiap tahunnya.

Meskipun demikian, tingkat pengangguran di negara ini masih boleh dibilang moderat. Tingkat pengangguran di Kanada hanya sebesar 7,3% sementara pengangguran di AS mencapai angka 9% dan Eropa bahkan 10%.

Sementara Kanada berhasil mengalami peningkatan posisi, Denmark yang memegang posisi puncak tahun lalu, tahun ini harus puas menempati peringkat kelima dari Negara dengan iklim bisnis terbaik, turun jauh empat peringkat.

Jatuhnya Denmark dari posisi top didorong oleh anjloknya bursa saham di negara tersebut. Bursa saham di Denmark mengalami penurunan 14%, yang merupakan kinerja terburuk di antara 10 negara dengan iklim bisnis terbaik di dunia.

Forbes juga menemukan kenyataan bahwa kebebasan moneter relative di Denmark mengalami penurunan. Empat Negara Eropa yang tahun lalu menempati peringkat 20 besar juga mengalami penurunan peringkat. Keempat negara tersebut adalah Finlandia, Belanda, Jerman dan Islandia.

Peringkat AS juga mengalami penurunan ke posisi 10 dari posisi 9 tahun lalu. Negara ekonomi terbesar di dunia ini terbebani dengan kebijakan perpajakan baru yang lebih memberatkan bagi para pelaku bisnis.

Tahun ini rate pajak perusahaan di AS mengalami kenaikan tajam, dan melampaui Jepang sehingga tingkat pajak perusahaan di AS menjadi yang paling tinggi di antara Negara-negara maju dunia.

Satu hal yang menarik dari daftar negara dengan iklim bisnis terbaik dunia tahun 2011 ini adalah karena Irlandia memperoleh peringkat yang relatif tinggi. Irlandia berada di peringkat keempat meskipun Negara ini merupakan salah satu negara yang memiliki keuangan bermasalah. (http://www.vibiznews.com/mla)


Daftar Peringkat:

1. Kanada
2. Selandia Baru
3. Hongkong
4. Irlandia
5. Denmark
6. Singapura
7. Swedia
8. Norwegia
9. Inggris
10. AS .......

75. Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini