Sukses

ILO Peringatkan Bertambahnya Pengangguran Struktural

Pertumbuhan lambat di negara-negara maju berisiko mengubah tingkat pengangguran jangka panjang yang tinggi menjadi pengangguran struktural, sebuah kelompok organisasi ekonomi internasional memperingatkan pada Senin (26/9).

Liputan6.com, Jenewa: Pertumbuhan lambat di negara-negara maju berisiko mengubah tingkat pengangguran jangka panjang yang tinggi menjadi pengangguran struktural, sebuah kelompok organisasi ekonomi internasional memperingatkan pada Senin (26/9).

Menurut sebuah studi oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Organisasi untuk Kerja sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), "peningkatan besar dalam pengangguran jangka panjang menjadi perhatian khusus karena peningkatan risiko bahwa banyak pekerja akan menjadi pengangguran struktural."

"Dalam resesi sebelumnya, ini adalah saluran utama yang dilalui siklus peningkatan pengangguran di banyak negara maju, yang berubah menjadi tingkat pengangguran tetap tinggi yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk melepasnya," lembaga itu memperingatkan, lapor AFP.

Studi ini menunjukkan bahwa pada kuartal pertama 2011 sekitar 40 persen dari pengangguran di Prancis, Spanyol dan Jepang telah menganggur selama lebih dari setahun. Angka berdiri di 47,3 persen untuk Jerman, 50 persen untuk Italia, dan 68,3 untuk Afrika Selatan.

Hasil studi juga mengatakan bahwa di antara negara-negara G20 di mana data tersedia, pengangguran jangka panjang meningkat paling pesat di Kanada, Spanyol dan Inggris, namun tanpa memberikan angka.

Di Amerika Serikat, katanya, "pangsa pengangguran jangka panjang naik tiga kali lipat menjadi mencapai tertinggi dalam sejarah di awal 2011."

Pengangguran jangka panjang, pihaknya memperingatkan "dikaitkan dengan peningkatan risiko kemiskinan, masalah kesehatan dan kegagalan sekolah untuk anak-anak yang terkena dampak individual," menambahkan bahwa jumlah pengangguran lebih tinggi 20 juta di negara-negara G20 daripada di awal krisis ekonomi saat ini pada 2008.

Meskipun laporan ini memberikan beberapa usulan kebijakan, Direktur Jenderal ILO Juan Somavia mendesak para pemimpin G20 untuk berinvestasi dalam skema penciptaan lapangan pekerjaan, demikian dalam siaran persnya.  (Ant/ARI)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini