Sukses

Menkeu: Masalah Gula Nasional Memprihatinkan

Pemerintah berkomitmen akan memperbaiki masalah gula nasional dalam menyambut bulan suci Ramadhan demi meningkatkan produksi gula nasional.

Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah berkomitmen akan memperbaiki masalah gula nasional dalam menyambut bulan suci Ramadhan demi meningkatkan produksi gula nasional.

"Kami memang akan khusus menyoroti bahwa penting untuk perbaikan dimasalah pergulaan karena memang pemerintah selama ini konsen mengamati pergulaan karena menyangkut berbagai kepentingan antaralain petani pedangan, pabrik gula, industri makanan serta masyarakat luas, rendahnya tingkat produksi tebu yang dihasilkan oleh petani mengakibatkan rendahnya tingkat produksi gula yang berbahan baku tebu," ucap Menteri Keuangan Agus Martowardoyo dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6).

Lebih lanjut Agus juga menjelaskan bahwa kondisi Gula nasional yang sedang morosot tajam ini mengakibatkan suplay gula di dalam negeri belum memenuhi kebutuhan konsumsi gula nasional, terutama untuk memenuhi produksi makanan, minuman yang berbahan baku gula.

Oleh karena itu, Menanggapi hal tersebut pemerintah menurutnya telah mengambil langkah untuk melakukan perbaikan dan terpaksa untuk melakukan impor gula rapinasi. namun, lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa karena kurangnya data yang akurat mengenai berapa data produksi gula dalam negeri maka sering kali terjadi bahwa import memenuhi kebutuhan akibatnya Gula rapinasi membanjiri pasaran.

"Sehingga harga gula dalam negeri menurun stok gula berbahan baku di pabrik menumpuk dan petani tebu beralih ke komuniti lain. Melalui road map swasembada gula pemerintah berencana mencapai swasembada gula di tahun 2014 mendatang," jelasnya. Oleh karena itu Alokasi anggaran terkait gula, menurutnya kini pemerintah telah mengalokasikan anggaran dalam APBN untuk mendukung pengembangan gula nasional diantaranya melalui kementrian pertanian, kementrian perindustrian, dan kementrian perdagangan. (ARI).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini