Sukses

Ekonom: Ukuran Kemiskinan Menurut BPS Tidak Rasional

Badan Pusat Statistik menyatakan orang miskin adalah mereka dengan pengeluaran Rp 7.000 per hari per orang untuk nasional dan Rp 10.000 untuk Jakarta. Ekonom menyatakan ukuran kemiskinan itu tidak rasional.

Liputan6.com, Jakarta: Merujuk data pemerintah, orang miskin adalah mereka dengan pengeluaran Rp 7.000 per hari per orang untuk nasional dan Rp 10 ribu untuk Jakarta. Namun, ekonom Hendri Saparini menilai ukuran kemiskinan itu tidak rasional.

Berdasarkan ukuran kemiskinan itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah orang miskin di Indonesia hanya 31 juta orang. Sedangkan data dari Bank Dunia dengan ukuran kemiskinan pengeluaran US$ 2 per hari, jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 59 persen atau setengah dari penduduk Indonesia.

Tim Liputan 6 SCTV, Rabu (29/6), memantau para pemulung yang hidup di daerah kumuh Tanahabang, Jakarta Pusat. Dasuki, misalnya. Dengan uang Rp 10.000, pemungut botol bekas memulai harinya. Sarapan di warung pagi itu dengan nasi, ikan asin, tahu, dan tempe seharga Rp 4.000. Uangnya tersisa Rp 6.000. Dengan sisa uang itu, Dasuki masih harus berpikir untuk makan siang, makan malam, dan keperluan lainnya.

Dasuki bisa dibilang hidup di bawah garis kemiskinan. Namun, bila mengacu pada data pemerintah, Dasuki tidak termasuk orang miskin.(ARE/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.