Sukses

Capai Target MDGs, Indonesia Sudah di Jalurnya

Wapres Boediono mengatakan Indonesia sudah berada dalam jalur yang tepat dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). Namun Indonesia harus meningkatkannya hingga tercapai pada 2015.

Liputan6.com, Jakarta: Wakil Presiden Boediono menghadiri World Economic Forum on East Asia (Forum Ekonomi Dunia di Asia Timur) di Jakarta. Ia mengatakan Indonesia sudah berada dalam jalur yang tepat dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). Namun Indonesia harus meningkatkannya hingga tercapai pada 2015.

"Secara umum jalurnya sudah tepat. Memang target pencapaiannya masih lama," jelas Boediono di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (13/6).

Ia mencontohkan seperti target mengurangi angka kemiskinan ekstrim yang sudah melewati setengahnya, tanpa menyebutkan angka pastinya. Selain itu dalam masalah kesehatan yang sudah membaik. Namun ada catatan terkait dengan jumlah kematian ibu melahirkan. Dan ini disebabkan kurangnya informasi tentang kehamilan.

"Masalah HIV, angkanya stabil tapi belakangan ini jumlahnya meningkat. Ini mungkin karena pencatatan yang lebih baik," jelasnya.

Tentang kesetaraan gender dalam segala bidang, Boediono mengaku hal itu tidak terjadi di Indonesia.

Boediono di hadapan peserta konferensi juga mengaku kemungkinan adanya dampak lingkungan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Salah satu pertanyaan yang mengemuka tentang sistem perpajakan di Indonesia yang terlalu kecil. Boediono menanggapi ini terjadi karena sistem perpajakan yang masih belum maksimal dengan keberadaan investasi yang ada di Indonesia. Ia berharap agar sistem perpajakan kedepannya dapat diperbaiki sehingga dapat membantu pendapatan negara.

Wapres dalam WEF EA, menjadi pembicara terkait MDG bersama Managing Director Asian Development Bank Rajat M Nag, Direktur The Earth Institute Jeffrey D Sachs, Pejabat PBB untuk Koordinasi dan urusan antar lembaga UN - DESA Thomas Stelzer,  Excecutive Direktur Gawad Kalingan Filipina Tony Meloto .

WEF EA dilaksanakan di Jakarta selama dua hari, 12-13 Juni 2011. Pertemuan dengan pembicara dari pengambil kebijakan, sektor swasta dan juga lembaga swadaya masyarakat dihadiri sekitar 600 peserta dari berbagai negara.

Peserta pertemuan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) Asia Timur yang diselenggarakan pada 12-13 Juni, di Jakarta, ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu di Vietnam yang dihadiri 450 peserta. Indonesia terpilih sebagai tuan rumah pertemuan WEF-EA 2011.

Indonesia merupakan lokasi yang ideal untuk pertemuan sekaligus perayaan peringatan ke-20 WEF Asia Timur karena posisinya sebagai Ketua Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2011, perekonomian besar di kawasan Asia Timur, dan anggota G-20.

Pertemuan WEF ini diikuti  pemimpin pemerintahan, pelaku bisnis, masyarakat sipil, dan akademisi. Tema yang diangkat dalam pertemuan ini  adalah "Merespon Globalisasi Baru". Pertemuan WEF-EA ini dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ahad (12/6).

Sejumlah menteri yang juga hadir dalam pertemuan tersebut yakni Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo,  Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan. (MEL/ANT)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.