Sukses

Pertamina Pastikan Penyaluran BBM di Jambi Normal

Puluhan nelayan di sepanjang pantai Tanjung Jabung Timur, Jambi, terpaksa tidak melaut karena kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak solar. Namun PT Pertamina membantah telah terjadi kelangkaan solar di Jambi.

Liputan6.com, Jakarta: Puluhan nelayan di sepanjang pantai Tanjung Jabung Timur, Jambi, terpaksa tidak melaut karena kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak solar. Namun PT Pertamina membantah telah terjadi kelangkaan solar di Jambi.

Pertamina memastikan telah menyalurkan BBM bersubsidi secara normal dan sesuai dengan kebutuhan. "Saat ini di lokasi sekitar Tanjung Jabung, untuk peruntukkan nelayan terdapat satu lembaga penyalur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Khusus Nelayan (SPBN) yang berlokasi di Tanjung Jabung Barat, alur sungai Pengabuan dengan alokasi 600 KL berbanding dengan rata-rata realisasi 150 KL per bulan.

Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Selasa (17/5), lokasi nelayan yang mengalami kesulitan mendapatkan BBM berada di wilayah Tanjung Jabung Timur, aliran sungai Batanghari. Lokasi sang nelayan ini cukup jauh dari SPBN

"Lembaga penyalur BBM terdekat terdapat di Muara Sabak berupa SPBU No.24.365.56 dengan rata-rata realisasi 2,7 KL per hari," jelas Asisten Manajer External Relation Region II Sumbagsel Roberth MV.

Menurut Roberth, berdasarkan pantauan Pertamina di lapangan, disinyalir nelayan yang berlokasi di Tanjung Jabung Timur membeli BBM untuk keperluan melaut dari peredaran BBM Ilegal yang beroperasi di aliran sungai Batanghari.

"Kondisi saat ini, dengan diperketatnya pengawasan di wilayah perairan tersebut dari Pihak Kepolisian/ Polairut jambi berdampak pada hilangnya aktivitas peredaran BBM ilegal yang biasanya menjual BBM Ilegal kepada para nelayan," jelasnya.

Untuk itu, lanjut Roberth, Pertamina akan terus melakukan langkah progressive dalam rangka mengamankan suplai BBM, antara lain dengan melakukan komunikasi yang efektif serta monitoring stock BBM di SPBU melalui Program Monitoring Stok seperti MS2 (Management Stok SPBU) serta Satgas setempat.

Sebelumnya diberitakan, nelayan mengaku terjadi kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar sejak 10 hari terakhir [baca: BBM Langka, Nelayan Tak Melaut]. Kebutuhan solar nelayan di Simbur Naik selama ini dipasok oleh kios-kios penjual BBM. Hanya saja, sudah sepekan lebih sebagian besar kios ataupun kapal BBM yang biasa melintas sering mengalami kekosongan solar.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.