Sukses

Jusman: Kredibilitas Pesawat MA 60 Turun

Mantan Menhub Jusman Syafii Djamal adalah salah satu yang disebut terlibat dalam proses pembelian pesawat MA 60 buatan Xian Aircraft dari Cina. Jusman menyebut menteri perdagangan sebagai ketua juru runding pembelian pesawat tersebut.

Liputan6.com, Jakarta: Jusman Syafii Djamal menyatakan pembelian pesawat MA 60 buatan Xian Aircraft dari Cina oleh Merpati untuk menggantikan pesawat Foker 27. Dalam penggantian armada itu, lanjutnya, harus ada yang namanya direct operating cost atau biaya operasional langsung.

Dengan direct operating cost, sejumlah pesawat yang akan dibeli dibanding-bandingkan, seperti MA 60, ATR 42, ATR 72, Cassa, dan lainnya. "Dibanding-bandingi, setelah dalam proses, pada 2006 mereka menyatakan mungkin yang MA 60 lebih cocok," tutur mantan menteri perhubungan itu di Jakarta, Rabu (11/5)

Jusman mengungkapkan, ketua juru runding dalam pembelian pesawat ini adalah menteri perdagangan. "Seperti yang disampaikan Pak Jusuf Kalla, ketua juru rundingnya menteri perdagangan," ucapnya.

Saat disinggung apakah pesawat MA 60 pernah rusak? Jusman menyatakan pernah memerintahkan menghentikan pengoperasian atau grounded pesawat MA 60. Langkah ini dilakukan karena terjadi keretakan di pesawat. "Yang retak itu sebetulnya bukan batang stabilizer vertical, tapi yang menjepit batang itu, namanya pances," ujar Jusman [baca: Merpati Pernah "Grounded" MA 60].

Dengan kejadian itu, Jusman menilai kredibilitas dari pesawat tersebut turun. Seharusnya, lanjutnya, Xian Aircraft sebagai produsen pesawat itu mengambil inisiatif dengan mengirim timnya ke Indonesia. "Untuk mengetahui mengapai terjadi kecelakaan," kata Jusman.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.