Sukses

IHSG Ditutup Turun Menyusul Krisis di Libya

Krisis yang terjadi di Libya memberikan sentimen negatif kepada Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini. IHSG turun 51,75 poin atau 1,48 persen ke posisi 3.445,89 poin.

Liputan6.com, Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, Selasa (22/2) petang, ditutup menurun mengikuti bursa-bursa kawasan regional. IHSG turun 51,75 poin atau 1,48 persen ke posisi 3.445,89 poin. Turunnya IHSG diikuti kelompok 45 saham-saham unggulan atau LQ45 yang bergerak turun 10,99 poin atau 1,77 persen ke level 609,11 poin.

Analis HD capital Securities, Yuganur Wijanarko, mengatakan, menurunnya bursa-bursa regional lebih disebabkan krisis yang terjadi di Libya dan tingginya nilai saham di bursa Indonesia. "Keadaan jenuh beli mencerminkan harga saham sudah tinggi, krisis yang terjadi di Libya memicu investor ambil posisi profit taking (ambil untung)," kata Yuganur.

Namun, tambahnya, meski pada perdagangan hari ini ditutup terkoreksi, IHSG masih bertahan di level suport 3.430 poin, dan masih berpotensi kembali menguat. "Technical rebound (menguat kembali) IHSG diprediksi terjadi pada perdagangan selanjutnya," ujar Yuganur.

Perdagangan saham hari ini ditutup dengan volume perdagangan mencapai 2,227 miliar dengan total nilai Rp 3,350 triliun dari 80.576 kali transaksi. Sebanyak 184 saham, 46 saham menguat, dan 62 saham tidak bergerak harganya atau stagnan.(BOG/ANT)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini