Sukses

Presiden: Peluang bagi Wirausaha di Indonesia Besar

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, peluang wirausaha dan calon wirausaha di Indonesia masih terbuka lebar. Selain memiliki sumber daya manusia yang besar, kebutuhan barang dan jasa juga semakin tinggi.

Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, peluang wirausaha dan calon wirausaha di Indonesia masih terbuka lebar. "Masih terbuka peluang bagi wirausaha dan calon wirausaha. Pertama, karena negara kita mempunyai sumber daya alam yang besar," kata Presiden SBY dalam pidatonya menyambut Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) di Gedung Smesco Jakarta, Rabu (2/2).

Indonesia, tambah Presiden, juga memiliki sumber daya manusia yang besar dengan anatomi demografi yang baik. Di mana jumlah penduduk produktif di Indonesia tinggi. Penduduk produktif inilah yang akan menggerakkan ekonomi bangsa. "Ekonomi kita juga terus tumbuh dan pertumbuhan kita menuju ke high growth, Produk Domestik Bruto kita sudah setara US$ 700 miliar," katanya.

Peluang itu semakin terbuka lebar karena adanya kebutuhan atau demand barang dan jasa bagi 237 juta penduduk Indonesia dengan daya beli semakin tinggi. Hal ini berarti diperlukan produk barang dan jasa dalam jumlah yang kian besar. "Kalau kita jujur, ekonomi di seluruh Indonesia dari sisi pertanian, industri, dan jasa masih sangat bisa dikembangkan. Ini peluang bagi wirausaha," katanya.

Presiden menambahkan, peluang bagi wirausaha juga kian terbuka lantaran penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat semakin baik. "Bangsa atau masyarakat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi akan mempunyai modal yang akan ditransfer menjadi karya baru," ucap Presiden.

Pemerintah, dunia usaha, serta pemangku kepentingan yang lain, saat ini juga terus mendukung dengan memberikan bantuan kepada usaha rintisan baru, termasuk Kredit Usaha Rakyat atau KUR.

Presiden menambahkan, menurut data Badan Pusat Statistik atau BPS 2010, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,32 juta atau 7,14 persen dari total jumlah penduduk sebanyak 237,8 juta orang. "Ini bukan kebohongan, data itu betul-betul ada, yang menghitung BPS," kata Presiden. Sementara itu, angkatan kerja di Indonesia 116,5 juta, kesempatan kerja 108,2 juta, sehingga angka pengangguran sebesar 8,32 juta orang.

Presiden mengatakan, saat ini pemerintah dan semua pihak ingin bekerja keras untuk mengurangi pengangguran atau sama dengan membuka lapangan kerja yang baru. "Sebagian ingin menjadi pegawai, guru, TNI, atau Polri, tapi ingat itu ada batasnya. Jumlah mereka sesuai dengan keperluan dan anggaran negara, jika ada yang pensiun baru ada kesempatan," ujarnya.

Jumlah pegawai saat ini 7.663.570 orang terdiri atas PNS 4,7 juta, guru atau dosen 2 jutaan, TNI 460 ribuan, dan Polri 400 ribuan.(ANT)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.