Sukses

Krisis Pangan, Pemerintah Siapkan Rp 3 Triliun

Jurus lain pemerintah mengatasi krisis pangan yakni membebaskan bea masuk sejumlah bahan pangan, pakan ternak, dan bahan baku pupuk.

Liputan6.com, Jakarta: Dana darurat yang disiapkan sebesar Rp 3 triliun menjadi jurus pemerintah menghadapi krisis pangan. Rincian dana terbagi Rp 1 triliun untuk stabilitasi pangan dan Rp 2 triliun mengantisipasi iklim ekstrem. Demikian diutarakan Menko Perekonomian Hatta Radjasa di Jakarta, Selasa (18/1).

Jurus lain yakni membebaskan bea masuk sejumlah bahan pangan, pakan ternak, dan bahan baku pupuk. Apakah jurus ini jitu? Yang pasti pembebasan bea masuk ini membuat negara kehilangan pendapatan cukup besar. Termasuk mengancam nasib dan masa depan petani.

Kebijakan pemerintah menyikapi harga bahan pangan yang terus naik. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan tingginya harga bahan pangan sekarang ini. Dalam dua pekan terakhir, harga beras naik 12,36 persen menjadi Rp 7.500 per kilogram. Minyak goreng curah naik 17,89 persen menjadi Rp 9.441 per kilogram, dan tepung terigu naik 0,36 persen menjadi Rp 7.606 per kg.

Krisis pangan tak cuma di Indonesia, tapi merata hampir di seluruh dunia. Perubahan iklim ekstrem membuat produksi turun di tengah permintaan yang tetap, bahkan naik.

FAO, organisasi pangan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa melansir, bulan silam harga pangan menyentuh level tertinggi di atas harga-harga yang pernah terjadi pada 2008. Harga cabai di Thailand misalnya naik lima kali lipat. Sementara di Indonesia untuk pertama kali cabai rawit merah dijual Rp 100 ribu per kilogram.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.