Sukses

Premium Dibatasi, Pemilik Mobil Pusing

Pembatasan premium akan menghemat subsidi negara sampai Rp 22,3 triliun. Pemilik mobil produksi di atas tahun 2005 setuju, asalkan uang yang dihemat benar-benar dikembalikan untuk kepentingan rakyat.

Liputan6.com, Jakarta: Pembatasan premium akan menghemat subsidi negara sampai Rp 22,3 triliun. Pemilik mobil produksi di atas tahun 2005 setuju, asalkan uang yang dihemat benar-benar dikembalikan untuk kepentingan rakyat.

Pro kontra mewarnai rencana pemerintah melarang pemilik mobil produksi tahun 2005 menggunakan premium yang disubsidi pemerintah. Pihak yang setuju meminta uang yang dihemat digunakan untuk rakyat, sedangkan yang tidak tidak setuju, keberatan membeli pertamax karena harganya mahal, Kamis (25/11).

Pemerintah mempertimbangkan dua opsi untuk menekan subsidi bahan bakar minyak. Pertama, premium bersubsidi hanya untuk angkutan umum, nelayan dan sepeda motor. Mobil pribadi produksi tahun 2005 ke atas, diharuskan memakai pertamax.

Opsi kedua, premium tetap untuk angkutan umum, nelayan, dan sepeda motor. Tapi, seluruh mobil pribadi tidak boleh menggunakan premium.

Dengan melarang mobil produksi di atas tahun 2005 memakai premium, pemerintah mengatakan bisa menghemat premium 9 juta kiloliter atau setara dengan Rp 22,3 triliun. (MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini