Sukses

Belasan Waralaba Asing Masuk Indonesia Selama 2010

Masuknya waralaba asing ke dalam negeri harus menjadi pemacu semangat pewaralaba nasional untuk meningkatkan daya saing. Harus siap bersaing dan berkompetisi.

Liputan6.com, Jakarta: Selama 2010 ada 13 waralaba asing masuk ke Indonesia. Dengan demikian pewaralaba lokal harus memperkuat diri supaya bisa tetap menguasai pasar lokal. Hal ini terungkap dalam Franchise and License Indonesia Expo 2010 di Balai Sidang Jakarta, Jumat (12/11).

Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Levita Supit mengatakan, masuknya waralaba asing ke dalam negeri harus menjadi pemacu semangat pewaralaba nasional untuk meningkatkan daya saing. "Ini tantangan untuk mengembangkan waralaba lokal dan memacu semangat untuk bersaing," kata Levita.

Levita menambahkan, kalau asing tidak masuk mungkin kita malah tidak maju-maju. Itulah sebabnya, pewaralaba lokal harus menyiapkan diri ikut kompetisi, antara lain dengan meningkatkan kualitas SDM dan sistem bisnis.

Levita mengaku tidak khawatir pewaralaba asing akan mendominasi pasar dalam negeri. Soalnya, waralaba dalam negeri memiliki keunggulan khas yang tidak dimiliki waralaba asing. "Sekarang waralaba asing hanya 28 persen dari keseluruhan waralaba. Saya yakin waralaba lokal tetap bisa mendominasi pasar. Ayam goreng McD misalnya, tidak akan bisa mengalahkan ayam tulang lunak kita dalam penjualan," kata Levita.

Berkenaan dengan hal itu Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Subagyo menjelaskan bahwa pemerintah sudah mengatur pendaftaran waralaba asing yang masuk ke Indonesia. "Dia harus daftar ke kita, lalu kita cek, kalau benar bagus kita beri Surat Tanda Pendaftaran Waralaba atau STPW," katanya.

Waralaba yang sudah memiliki STPW, kata dia, selanjutnya harus membuat prospektus bisnis dan menawarkannya ke masyarakat.  "Kemudian siapapun yang mau jadi penerima waralaba kemudian harus membuat perjanjian dengan pemberi waralaba, itu ada panduan aturannya, kalau sesuai baru dia bisa tandatangan," kata Subagyo.(ULF/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini