Sukses

Sri Mulyani: Agus Martowardojo Bisa Lanjutkan Reformasi

Mantan Menkeu Sri Mulyani Indrawati optimistis Agus Martowardojo bakal meneruskan reformasi birokrasi yang telah dijalankannya selama ini di Kementerian Keuangan.

Liputan6.com, Jakarta: Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan optimistis Agus Martowardojo bakal meneruskan reformasi birokrasi yang telah dijalankannya selama ini di Kementerian Keuangan. "Untuk penerusan bagi program reformasi saya rasa cukup optimis dan itu akan berjalan dengan baik," tutur Sri Mulyani usai pelantikan Agus Martowardojo dan Anny Ratnawati sebagai Menteri Keuangan serta Wakil Menteri Keuangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (20/5) siang.

Soal sambutan Presiden SBY yang meminta Menkeu yang baru untuk menerapkan kebijakan fiskal yang hati-hati serta tepat, selama ini, menurut Sri Mulyani telah dijalankan Kementerian Keuangan dengan mekanisme yang sangat tepat. "Tugas-tugas dari Pak Agus untuk bisa memformulasikan apakah kebijakan fiskal dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan sektor riil, serta kebijakan fiskal desentralisasi yang disampaikan Presiden juga merupakan salah satu bidang yang mungkin akan selalu dinamis," ucap Sri Mulyani.

Untuk bidang internasional, menurut Sri Mulyani, Agus selama ini dengan Bank Mandiri sudah cukup mampu melanjutkan kebijakan dan program yang telah dijalin selama ini. "Mudah sekali untuk adjust dengan topik-topik G-20 karena beliau (Agus) dari bank dan sekarang ini topik di G20 berhubungan dengan regulasi di sektor keuangan. Dan dia sangat familiar dan dengan mudah melakukan penyesuaian," ujar Sri Mulyani.

Presiden dalam sambutannya memberikan tujuh instruksi kepada Agus Martowardojo dan Anny Ratnawati. Antara lain menyusun kebijakan fiskal yang hati-hati, meningkatkan pendapatan dalam negeri baik melalui pajak maupun nonpajak dengan cara menerapkan kebijakan serta pengawasan tepat.
 
Selain itu, meneruskan reformasi perpajakan dan bea cukai dengan cara meningkatkan penerimaan serta mencegah penyimpangan. Kelima mengembangkan kebijakan desentralisasi fiskal yang lebih luas. Selanjutnya, meningkatkan kualitas pertanggungjawaban keuangan karena setiap aset negara harus dapat dipertanggungjawabkan. Treakhir, meneruskan peranan Indonesia di forum-forum internasional baik G-20, APEC, ASEAN, maupun kerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan dunia.(Ant/BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.