Rupiah Cenderung Bertahan

Liputan6.com, Jakarta: Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat (30/4) pagi, cenderung bertahan. Sebab, antara nilai jual dan beli ke dua mata uang itu agak berimbang akibat aksi pasar yang belum berjalan sebagaimana biasanya. Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik dua poin menjadi Rp 9.015-Rp 9.025 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.017-Rp 9.025.

Analis valuta asing PT Bank Himpunan Saudara Tbk., Rully Nova mengatakan, rupiah bergerak di kisaran Rp 9.000 sampai Rp 9.050 per dolar. Sekalipun sempat berada di bawah angka Rp 9.000 tidak bertahan lama. Rupiah di kisaran itu memang dikehendaki oleh Bank Indonesia (BI) agar pendapatan negara dari ekspor tetap tinggi.

Rupiah memang masih berpeluang untuk naik lagi, terutama jika melihat pergerakan pasar yang agak melambat akibat masuknya Bank Indonesia di pasar. BI memang siap menjaga pergerakan rupiah agar tidak berada di bawah angka Rp 9.000 per dolar, apalagi cadangan devisanya makin meningkat hingga mencapai Rp 75 miliar.

Andai rupiah berada di bawah angka Rp 9.000 per dolar, imbuh Rully, kemungkinan eksportir akan mengeluh karena mereka kesulitan menetapkan harga jual produknya di pasar ekspor. Karena itu, rupiah agak sulit untuk dapat menembus angka Rp 9.000 per dolar karena BI tetap berada di pasar.

Ke depan, menurut dia, peluang rupiah masih cukup besar. Terlebih, pasar saham Indonesia terus diminati pelaku asing yang bermain saham sehingga memicu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik di atas 2.900 poin. Biasanya, bila pasar saham membaik akan memberikan pengaruh positif terhadap pasar uang yang memicu rupiah yang didukung pula oleh faktor ekonomi makro yang makin membaik.(ANS)