Sukses

DPR Belum Setuju Kenaikan Tarif Listrik

Komisi VII DPR belum memberi persetujuan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar rata-rata 15 persen per Juli 2010 yang diajukan pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta: Komisi VII DPR belum memberi persetujuan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar rata-rata 15 persen per Juli 2010 yang diajukan pemerintah.  Dalam rapat kerja membahas asumsi RAPBN Perubahan 2010 dengan Menteri ESDM Darwin Saleh yang berlangsung selama 13 jam sejak Senin (26/4) pukul 14.30 WIB hingga berakhir Selasa pukul 03.30 WIB, Komisi VII DPR belum menyetujui kenaikan TDL.

Sesuai UU No. 30/2009 tentang Ketenagalistrikan, tarif listrik ditetapkan pemerintah setelah mendapat persetujuan DPR. Rapat kerja yang juga dihadiri Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Anggito Abimanyu itu hanya menyepakati kenaikan besaran subsidi pada RAPBN Perubahan 2010 menjadi Rp56,15 triliun.

Angka subsidi itu lebih besar dari usulan RAPBN Perubahan 2010 yang diajukan pemerintah sebelumnya pada Rp53,71 triliun dengan skenario kenaikan TDL rata-rata 15 persen. Besaran subsidi tersebut juga lebih tinggi dibanding asumsi APBN 2010 sebesar Rp37,8 triliun.

Anggota Komisi VII DPR Satya W Yudha mengatakan, kenaikan TDL akan dibahas pada rapat kerja dengan Menteri ESDM selanjutnya. "Bisa jadi dalam masa persidangan DPR depan. Toh, direncanakan diberlakukan bulan Juli mendatang. Jadi, masih ada waktu," katanya.

Sebelumnya, Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Kementerian ESDM J Purwono memaparkan skenario kenaikan TDL dengan besaran 15 persen, 12,5 persen, dan 10 persen. Sesuai skenario kenaikan, seluruh golongan pelanggan yakni rumah tangga, industri, bisnis, pemerintah, dan sosial dengan daya 450 VA dan 900 VA tidak mengalami kenaikan TDL.

Sedangkan pelanggan lainnya mengalami kenaikan bervariasi dari 10 hingga 27 persen sesuai besaran kenaikan dan golongannya. Sebelum besaran subsidi, rapat menyepakati sejumlah asumsi RAPBN 2010 yakni harga minyak Indonesia (Indonesia crude price/ICP) sebesar 80 dolar AS per barel dan produksi minyak mentah dan kondensat 965.000 barel per hari.(ANT)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.