Sukses

Hatta Rajasa: Renegosiasi ACFTA Masih Bergulir

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengharapkan pembicaraan mengenai perdagangan bebas tidak hanya terpaku pada pembicaraan ulang. Sebab, menurut dia, ada hal yang lebih penting seperti memikirkan langkah-langkah memperkuat struktur industri nasional.

Liputan6.com, Jakarta: Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan saat ini pembicaraan ulang perdagangan bebas ASEAN-Cina (ACFTA) masih berlangsung. "Kita optimis dan apa yang menjadi kekhawatiran akan bisa kita atasi," ujar Hatta seusai rapat koordinasi di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/2).

Hanya saja, ia mengungkapkan hingga kini belum ada kesimpulan yang didapat dari proses pembicaraan tersebut karena prosesnya masih berjalan. "Ada prosesnya di mana dalam pembicaraan ulang belum ada kesimpulan yang diambil, maka kita belum bisa mengklaim keputusan apa-apa," ujar Menko Perekonomian.

Hatta mengharapkan pembicaraan mengenai perdagangan bebas tidak hanya terpaku pada pembicaraan ulang. Sebab, menurut dia, ada hal yang lebih penting seperti memikirkan langkah-langkah memperkuat struktur industri nasional. "Intinya kita ingin pembicaraan itu berhasil, namun jangan hanya terpaku kepada negosiasi saja, tapi juga memperkuat struktur industri kita," ujarnya.

Hatta juga menginginkan dalam menghadapi perdagangan bebas, Indonesia mampu memperkuat daya saing, meningkatkan promosi dalam negeri, membangun infrastruktur, memberikan insentif, pengembangan ekspor dan mencari daerah baru yang potensial. "Itu yang harus dibahas juga karena itu juga penting," ucap Hatta.

Sebelumnya, Selasa pekan silam, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengungkapkan, pemerintah Indonesia telah menyurati pemerintah Cina terkait dengan pembicaraan ulang ACFTA. "Perkembangan negosiasi ACFTA, terakhir Gusmardi (Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan) sudah kirimkan surat nego, tapi itu kan proses," kata Hidayat.

Hal yang perlu dilakukan saat ini, menurut Menteri Perindustrian, adalah mengawasi kondisi terkini industri-industri di dalam negeri. Sebab, dari waktu ke waktu mereka bisa terkena dampaknya.

Soal ACFTA, bulan silam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan masih ada celah merenegosiasi perjanjian perdagangan bebas tersebut. "Mari kita lihat secara jernih, kalau Indonesia memutus secara sepihak untuk membatalkan perjanjian ini maka kita akan berhadapan dengan sembilan negara ASEAN lainnya, apalagi kita anggota negara G-20. Ada apa dengan Indonesia, kok memutuskan kerja sama yang telah dirintis lama secara sepihak," kata Presiden [baca: Presiden: Masih Ada Celah Renegosiasi ACFTA].(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini