Sukses

Waduh, Ratusan Turis Batal ke Batam

Kenaikan visa kedatangan atau visa on arrival (VoA) dari 10 dolar menjadi 25 dolar AS, membuat ratusan turis asal Korea, Jepang dan India batal masuk ke Indonesia, setelah berada di Singapura dan Malaysia.

Liputan6.com, Batam: Gara-gara menaikkan tarif visa on arrival atau visa kedatangan sebesar 15 dolar AS, ratusan turis membatalkan kunjungan ke Batam, Kepulauan Riau. Dengan tarif baru visa kedatangan sebesar 25 dolar AS untuk masa kunjungan 30 hari, turis asing yang sebelumnya mampir di Singapura dan Malaysia, memilih tidak jadi ke Batam.

"Mereka lebih memilih tetap di Singapura atau Malaysia, karena pemerintah di sana tidak memungut biaya apapun," keluh Andi, pengelola biro perjalanan di Batam, yang mulai merasakan dampak kenaikan VoA. Sejak 25 Januari, pemerintah RI memang telah menaikkan VoA atau disebut juga visa tunggal, dari 10 dolar untuk masa kunjungan 7 hari, menjadi 25 dolar AS dengan masa kunjungan 30 hari.

Acan, seorang pengelola perjalanan lain juga menilai, kompensasi kenaikan dengan menambah masa kunjungan menjadi 30 hari tidak membuat turis asing berminat berkunjung. "Mereka hanya berkunjung untuk beberapa hari, sehingga tidak ada pengaruhnya dengan memperpanjang masa kunjungan, tapi tarif VoA-nya dinaikkan," jelas Acan.

Selama ini, turis asing yang paling banyak mengunjungi Batam berasal dari Jepang, Korea dan India, dengan masa kunjungan rata-rata 7 hari. Sebelum ke Batam, mereka sudah mampir lebih dulu di Singapura atau Malaysia. Kunjungan ke Batam diatur oleh biro perjalanan dari negara tetangga itu.

Menurut pengelola perjalanan wisata, jika tidak bisa bebas visa, seperti di negeri jiran, kenaikan VoA seharusnya disosialisasikan kepada pihak pengelola perjalanan, terutama di Singapura dan Malaysia, yang mengatur perjalanan turis ke Batam. Dengan menaikkan VoA tanpa sosialisasi, pihak turis asing akan berprasangka, biro perjalanan di Singapura tidak jujur. "Daripada tidak dipercaya pelanggan, mereka akhirnya membelokkan kunjungan turis ke Malaysia atau negara lain yang membebaskan visa kedatangan," lanjut Acan.

Pihak Dinas Pariwisata Batam juga mengkhawatirkan kenaikan VoA tersebut. Pemberlakuan VoA baru ini akan berpengaruh pada tingkat kunjungan turis asing yang sebelumnya sudah membaik," ingat Guntur Sakti, Kepala Dinas Pariwisata.  (ETA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini