Pagi Tadi Rupiah Melorot

Liputan6.com, Jakarta: Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (18/1) pagi, merosot di atas level Rp 9.200 per dolar. Sebab, pelaku pasar aktif melepas rupiah, mereka khawatir dengan kasus Bank Century yang makin menghangat belakangan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi Rp 9.225-Rp 9.235 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp 9.155-Rp 9.165 atau turun 70 poin.

Menurut Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk., Kostaman Thayib mengatakan, pelaku pasar menilai saatnya melepas rupiah untuk mencari untung karena posisi rupiah saat ini masih tinggi. Aksi lepas rupiah yang cukup besar pada sesi ini mengakibatkan nilai mata uang Indonesia itu turun tajam.

Kostaman menilai, koreksi rupiah saat ini juga karena Bank Indonesia tidak menginginkan posisi rupiah berada di bawah angka Rp 9.100 per dolar. "BI masuk pasar membeli rupiah untuk menahan kenaikan mata uang lokal itu hingga mendapai angka Rp9.000 per dolar," katanya, seperti dikutip ANTARA.

LEbih jauh Kostaman mengatakan, pemerintah yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen kemungkinan terganggu oleh masalah tersebut yang dikhawatirkan target tersebut tidak akan tercapai. Target ekonomi sebesar itu terutama disebabkan oleh membaiknya ekonomi global yang mendorong pemerintah menaikkan targetnya dari 4,5 persen.

Indonesia, masih menurut Kostaman, masih menjadi pasar yang diminati pelaku pasar. Namun, bila berbagai kasus di dalam negeri belum dapat dituntaskan, dikhawatirkan pelaku asing akan menarik diri. Apalagi, Indonesia telah melakukan kerja sama dengan Cina membuka pasar bebas. HAl itu sedikit banyak berpengaruh terhadap kondisi pasar yang ada.(ANS)