Sukses

Gagal Panen, Usaha Penggilingan Padi Tutup

Puluhan usaha penggilingan padi di Pemalang, Jateng tidak berproduksi seiring dengan datangnya musim paceklik. Warga khawatir akan muncul kriris pangan, apalagi harga beras kini mulai naik.

Liputan6.com, Pemalang: Musim paceklik yang terjadi di Pemalang, Jawa Tengah membuat puluhan usaha penggilingan padi tidak berproduksi. Sudah sebulan lebih usaha penggilingan padi di wilayah ini tidak lagi beroperasi, lantaran stok gabah di daerah ini sudah kosong karena masa tanam baru dimulai.

Menurut Nurohim, penggiling gabah, Rabu (16/12), lamanya musim kemarau yang terjadi di daerah ini membuat petani tak bisa menanami sawahnya dengan padi. Padahal dalam kondisi normal, usaha penggilingan padi di kawasan Pemalang mampu memproduksi beras hingga 7 ton setiap harinya. Akibatnya, Pemalang yang selama ini menjadi salah satu pemasok ke Jakarta, dan Surabaya tak bisa lagi mengirim beras. Persediaan beras hanya cukup untuk kebutuhan lokal.

Musim paceklik juga mengakibatkan harga beras di Serang, Banten, nelonjak. Kenaikan harga beras mencapai Rp 700 per kilogram, karena makin menipisnya persediaan beras. Bulog setempat berencana menggelar operasi pasar untuk mememuhi kebutuhan beras warga Kota Serang.

Harga beras yang melambung juga terjadi di Grobogan, Jateng. Gagal panen yang terjadi di kawasan ini membuat kebutuhan beras untuk daerah Grobogan kini dipasok dari luar daerah. Akibatnya, semua jenis beras mengalami kenaikan Rp 300 hingga Rp 700 per kilogram.(IAN/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini