Sukses

BI: Penyelamatan Century Sesuai Metodologi

Bank Indonesia mengungkapkan penetapan Bank Century dikategorikan sebagai bank gagal yang ditengarai berdampak sistemik sesuai dengan metodologi yang ditetapkan.

Liputan6.com, Jakarta: Bank Indonesia (BI) mengungkapkan penetapan Bank Century dikategorikan sebagai bank gagal yang ditengarai berdampak sistemik sesuai dengan metodologi (alat ukur) yang ditetapkan. BI dalam siaran persnya, Ahad (29/11), menyebutkan alat metodologi BI dalam menilai suatu bank ditengarai berdampak sistemik ada lima aspek.

Kelima aspek itu dalah institusi keuangan, pasar keuangan, sistem pembayaran, sektor riil, dan psikologi pasar. Dengan menggunakan analisis tersebut, BI menilai Bank Century mengalami kesulitan likuiditas sejak pertengahan Juli 2008 ditandai dengan telah terjadinya pelanggaran GWM (giro wajib minimum) beberapa kali. Selain itu, BI juga mengungkapkan, bank tersebut mengalami gagal kliring pada 13 November 2008 karena faktor teknis berupa keterlambatan penyetoran prefund.

Kondisi Bank Century telah memicu rumor yang menurunkan kepercayaan masyarakat serta mengganggu kinerja bank-bank lain. Walau gangguan di sektor keuangan dan perbankan masih bersifat sporadis, pada saat yang bersamaan terdapat 23 bank dan beberapa BPR yang kondisi likuiditasnya sangat rentan terhadap isu-isu tersebut.

BI juga melihat kondisi sistem keuangan dan sektor riil juga dijadikan alat ukur untuk menetapkan Bank Century akan berdampak sistemik. Dengan kondisi ekonomi dan keuangan global yang terus memburuk, kondisi sistem keuangan domestik terus tertekan, ditandai melemahnya IHSG dan cenderung menurunnya harga SUN (Surat Utang Negara), terdapat potensi terjadinya pelarian modal karena tidak adanya sistem penjaminan penuh di Indonesia.

Selain itu, kondisi neraca pembayaran terus tertekan, cadangan devisa menurun, diikuti meningkatnya country risk Indonesia dan terus melemahnya nilai tukar rupiah.

Permintaan domestik masih relatif kuat, meskipun telah terdapat tanda-tanda mulai melemah dalam kuartal ketiga 2008 yang diharapkan dapat mengurangi impor, namun peningkatan pembayaran utang luar negeri dalam kuartal keempat 2008 perlu diwaspadai, khususnya terhadap ketersediaan dolar AS dan kestabilan nilai tukar. Selain itu pelemahan kegiatan ekonomi berpotensi meningkatkan kredit bermasalah.

Kondisi sektor swasta juga memburuk, di mana berbagai informasi menunjukkan bahwa sektor swasta sedang mempertimbangkan berbagai penyesuaian dalam bentuk kenaikan upah buruh, peningkatan biaya produksi dan pemutusan hubungan kerja. Berdasarkan analisis tersebut, Komite Kebijakan Sektor Keuangan memutuskan untuk menyelamatkan Bank Century pada 20 November 2008. (YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.